Peristiwa Supersemar pada 11 Maret, Sejarah Indonesia yang Masih Belum Terungkap Kebenarannya

- 10 Maret 2023, 14:30 WIB
Sejarah dan beberapa teori tentang Supersemar
Sejarah dan beberapa teori tentang Supersemar /kubutambahan.bulelengkab.go.id

ZONABANTEN.com – Peristiwa Supersemar pada 11 Maret, sejarah Indonesia yang masih belum terungkap kebenarannya. Surat Perintah Sebelas Maret, atau lebih dikenal dengan Supersemar, adalah surat yang ditandatangani oleh Soekarno pada 11 Maret 1966. Surat tersebut berisi perintah Soekarno kepada Soeharto sebagai Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib), untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk saat itu.

Naskah Supersemar yang kerap diketahui adalah versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Darat, yang tercatat dalam buku-buku sejarah.

Namun, beberapa sejarawan Indonesia mengatakan, ada berbagai versi dari Supersemar, sehingga masih ditelusuri mana naskah Supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.

Sejarah dikeluarkannya Supersemar bermula saat Presiden Soekarno mengadakan sidang pelantikan Kabinet Dwikora, atau dikenal dengan “Kabinet 100 Menteri”.

Saat sidang dimulai, Brigadir Jenderal Sabur sebagai panglima pasukan pengawal presiden Tjakrabirawa melaporkan, bahwa banyak pasukan tak dikenal yang diketahui adalah Pasukan Kostrad di bawah pimpinan Mayor Jenderal Kemal Idris.

Baca Juga: Sinopsis Djakarta 1966, Menangkan 7 Penghargaan, Berkisah tentang Lahirnya Supersemar

Mereka bertugas menahan orang-orang yang berada di Kabinet yang diduga terlibat G30S, salah satu di antaranya adalah Wakil Perdana Menteri I, Subandrio.

Berdasarkan laporan, Presiden bersama Soebandrio dan Wakil Perdana Menteri III, Chaerul Saleh, berangkat ke Bogor dengan helikopter yang sudah disiapkan.

Halaman:

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: kubutambahan.bulelengkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x