Biografi Presiden Ke-2 Republik Indonesia, Jenderal Soeharto

- 20 Februari 2022, 22:12 WIB
Sosok Presiden RI, Soeharto.
Sosok Presiden RI, Soeharto. / Instagram/jejaksoeharto/

ZONABANTEN.com - Seperti yang diceritakan melalui website Kepustakaan Presiden, Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.

Pada awal masuk sekolah Soeharto masih berusia delapan tahun, tetapi sering pindah sekolah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.

Pada tahun 1941, beliau terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Kemudian pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.

Baca Juga: Ternyata Soeharto Pernah Mau Pindahkan Ibu Kota Negara ke Jonggol, Ini Buktinya

Pernikahan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).

Baca Juga: Barang-barang Pribadi Milik Nelson Mandela Dijual, Termasuk Kemeja Batik dari Presiden Soeharto

Ketika meletus gerakan G-30-S/PKI pada tanggal 1 Oktober 1965, Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Jendral Soeharto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai akhirnya beliau mengundurkan diri, pada tanggal 21 Mei 1998.

Sebelum wafat beliau sempat dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, namun akhirnya mantan Presiden Soeharto meninggal dunia pada Minggu, 27 Januari 2006. Jendral Soeharto meninggal pada pukul 13.10 siang dalam usia 87 tahun.

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x