Hari Ini dalam Sejarah: Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Pemimpinnya Dinyatakan Hilang dalam Peristiwa

- 14 Februari 2023, 14:59 WIB
Monumen PETA di Blitar, yang dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan dalam pemberontakan PETA pada 14 Februari 1945
Monumen PETA di Blitar, yang dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan dalam pemberontakan PETA pada 14 Februari 1945 /visitblitar.com

ZONABANTEN.com – Hari ini dalam sejarah: Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, pemimpinnya dinyatakan hilang dalam peristiwa.

Tanggal 14 Februari biasanya lebih dikenal dengan Hari Valentine, di mana orang-orang mengungkapkan rasa cintanya kepada yang tersayang.

Namun, ada peristiwa penting lainnya yang terjadi di 14 Februari, yautu Hari Peringatan Pemberontakan PETA.

PETA atau Pembela Tanah Air merupakan Tentara Sukarela Pembela Tanah Air, di mana pemberontakannya terjadi di Blitar pada 14 Februari 1945.

Pemberontakan tersebut dipimpin oleh ‘Shodancho’ Soeprijadi yang saat itu melawan pasukan Jepang.

Baca Juga: Kisah Pemberontakan Peta, Pemimpinnya Dinyatakan Hilang dalam Peristiwa 

PETA dibentuk oleh Jepang di Indonesia dengan tujuan sebagai tentara teritorial untuk mempertahankan pulau Jawa, Bali, dan Sumatera jika pasukan sekutu tiba.

Tentara PETA dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943, dilandasi peraturan Osamu Seirei No. 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara ke-16, Letnan Jenderal Kumakichi Harada.

Terjadinya pemberontakan bermula ketika para komandan merasa iba melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diperbudak oleh Jepang dengan melakukan Romusha. 

Akhirnya, pada 14 Februari 1945 pukul 03.00 WIB, pasukan PETA menyerang Hotel Sakura, kediaman para perwira militer kekaisaran Jepang.

Sayangnya, aksi tersebut dihalau oleh penjajah dengan memanfaatkan pasukan pribumi yang tidak terlibat PETA. Soeprijadi, pemimpin pemberontakan ini, dinyatakan hilang. 

Namun, ada satu pemimpin di lapangan yang selama ini dilupakan oleh sejarah adalah Muradi, ia tetap bersama dengan pasukannya hingga saat terakhir.

Baca Juga: Sejarah Pemberontakan PETA yang diperingati Setiap 14 Februari, Simak Kronologinya! 

Hingga akhirnya, pada 16 Mei 1945 diadili dan dihukum mati dengan hukuman penggal sesuai dengan hukum militer Tentara Kekaisaran Jepang di Everald yang sekarang menjadi Ancol.

Di luar pemberontakan dahsyat itu, untuk pertama kalinya, Bendera Merah Putih dikibarkan oleh Partohardjono, anggota pasukan Soeprijadi.

Partohardjono mengibarkan Sang Merah Putih di tiang bendera yang berada di seberang asrama PETA.

Kini, tiang bendera itu berada di dalam kompleks TMP Raden Widjaja, yang dikenal pula dengan Monumen Potlot.

Sementara itu, untuk mengenang jasa para pejuang PETA, maka dibangunlah Monumen PETA di Blitar, pada tahun 1998.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: blitarkota.go.id bantenprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x