Tragedi Kanjuruhan, New York Times Sebut Kepolisian Indonesia Kurang Terlatih dalam Pengendalian Massa

- 4 Oktober 2022, 15:05 WIB
Tweet dari New York Times Soroti Buruknya Penanganan Massa Oleh Kepolisian Indonesia / Twitter @nytimes
Tweet dari New York Times Soroti Buruknya Penanganan Massa Oleh Kepolisian Indonesia / Twitter @nytimes /

ZONABANTEN.com – Salah satu media massa terkemuka dari Amerika Serikat, New York Times menyoroti insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu.

Soal Tragedi Kanjuruhan, New York Times menyoroti tindakan dan strategi kepolisian dalam pengendalian massa.

Dalam cuitan di media sosial Twitter, New York Times dalam akunnya @nytimes menyebut “Indonesia's police force is highly militarized, poorly trained in crowd control, and in nearly all instances, has never been held accountable for missteps, experts say.”

(Kepolisian Indonesia sangat termiliterisasi, kurang terlatih dalam pengendalian massa, dan dalam hampir semua kasus, tidak pernah dimintai pertanggungjawaban atas kesalahan langkah, kata para ahli)

Baca Juga: One Piece: Eiichiro Oda Ungkap Buah Iblis Terkuat, Ternyata Bukan Gomu Gomu No Mi!

Selain itu, New York Times dalam laporan yang berjudul “Deadly Soccer Clash in Indonesia Puts Police Tactics, and Impunity, in Spotlight” menyebutkan bahwa Para ahli mengatakan petugas hampir tidak pernah dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.

New York Times juga menyebut bahwa “Dan dalam anggaran polisi yang sangat besar, jutaan dihabiskan untuk gas air mata, pentungan, dan perangkat lain yang digunakan selama protes.”

Selanjutnya, New York Times juga melaporkan bahwa Tragedi Kanjuruhan mengungkap masalah sistemik yang ada di tubuh kepolisian.

Experts said the tragedy laid bare the systemic problems confronting the police, many of whom are poorly trained in crowd control and highly militarized. In nearly all instances, analysts say, they have never had to answer for missteps.” (Para ahli mengatakan tragedi itu mengungkap masalah sistemik yang dihadapi polisi, banyak di antaranya kurang terlatih dalam pengendalian massa dan sangat militeristik. Dalam hampir semua kasus, para analis mengatakan, mereka tidak pernah harus menjawab kesalahan langkah.)

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, YLBHI Sebut ada Penggunaan Kekuatan Berlebihan dan Dugaan Pelanggaran HAM

Halaman:

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Twitter New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x