Jacqui Baker, seorang ekonom politik dari Murdoch University di Perth, Australia yang meneliti tentang kepolisian di Indonesia mengatakan bahwa “To me, this is absolutely a function of the failure of police reform in Indonesia.” (Bagi saya, ini benar-benar fungsi dari kegagalan reformasi kepolisian di Indonesia)
Dikutip ZONABANTEN.com dari New York Times, Wirya Adiwena, wakil direktur Amnesty International Indonesia mengatakan bahwa “hampir tidak pernah ada” pengadilan atas penggunaan kekuatan polisi yang berlebihan kecuali pada 2019, ketika dua mahasiswa tewas di Pulau Sulawesi selama demonstasi.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1062: Vegapunk Bantu Luffy Bangkitkan Gear 6!
New York Times juga menyebutkan bahwa dunia melihat sekilas taktik penanganan massa oleh kepolisian Indonesia dengan memukuli penggemar sepak bola dengan tongkat dan perisai tanpa peringatan, menyemprotkan gas air mata ke puluhan ribu penonton yang berkerumun di sebuah stadion.
Metode kepolisian memicu penyerbuan yang berujung pada kematian 125 orang dan menjadi salah satu bencana terburuk dalam sejarah olahraga.***