Nah, jatuhnya tanggal 1 Suro ini hanya selisih 1 hari lebih lambat dengan 1 Muharram dalam kalender Islam.
Peringatan 1 Suro ini biasanya dilakukan pada malam hari setelah Maghrib, pada hari sebelum tanggal 1 Suro, atau biasa disebut malam 1 Suro.
Hal itu dilakukan karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.
1 Suro sendiri memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa, karena hari ini dianggap keramat, apalagi jika jatuh pada Jumat Legi.
Baca Juga: Kutu Putih pada Aglonema Dapat Dibasmi dengan 2 Cara Berikut, Dijamin Anti Gagal
Bagi beberapa masyarakat, pada malam 1 suro, dilarang untuk ke mana-mana, kecuali untuk berdoa atau melakukan ibadah lain.
Selain itu, terdapat ritual tradisi Jawa yang dilakukan saat malam 1 Suro, seperti iring-iringan rombongan masyarakat atau kirab.
Di Solo, pada malam 1 Suro ada perayaan di mana terdapat hewan khas yang disebut kebo atau kerbau bule.
Kebo Bule Kyai Slamet bukanlah sembarang kerbau, karena hewan ini termasuk pusaka penting milik keraton.
Leluhur kebo bule ini adalah hewan kesayangan Pakubuwono II, sejak istananya masih di Kartasura.