ZONABANTEN.com - Bagi beberapa kalangan orang Jawa, Bulan Suro mengandung arti yang kurang baik.
Sebagian besar orang Jawa mempercayai bahwa jika melakukan hajatan di bulan Suro akan terkena kesialan.
Bahkan bulan Suro dianggap sebagai bulan yang membawa malapetaka, keramat, dan pembawa sial.
Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Amalan Menulis Bismillah 113 Kali di Awal Muharram, Banyak Riwayat yang...
Dikutip ZONABANTEN.com dari Portal Jember dengan artikel berjudul Benarkah Bulan Suro Merupakan Bulan Penuh Petaka dan Sial? Buya Yahya: Jangan Percaya Hal Demikian, Buya Yahya beri penjelasannya.
"Semua hari itu adalah hari baik, hari yang jelek itu hanya satu yaitu waktu Anda bermaksiat melanggar Allah SWT itu hari jelek," ucap Buya Yahya.
"Di Jawa Timur ada bulan Suro atau bulan sial atau malapetaka. Ini malah kebalikannya, bulan Suro atau Muharram itu adalah bulan yang penuh berkah, penuh rahmat, dimuliakan. Jadi bulan Suro atau Muharram itu bukan bulan petaka" kata Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa kepercayaan yang dipercaya masyarakat tentang bulan Suro atau Muharram tidak tepat.
Baca Juga: Jadwal Pelayanan SIM Keliling Kota Bekasi Hari Ini, Selasa 26 Juli 2022
Menurutnya justru makna bulan Suro atau Muharram berbeda jauh dengan yang dipercayai masyarakat. Bulan Suro atau Muharram adalah bulan yang penuh berkah.