Kapan Peringatan 1 Suro 2022? Simak Penjelasannya Menurut Kalender Jawa Serta Beberapa Tradisi Perayaannya

- 23 Juli 2022, 16:18 WIB
Kapan terjadinya 1 Suro 2022 serta tradisi-tradisi yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia
Kapan terjadinya 1 Suro 2022 serta tradisi-tradisi yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia /petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id

ZONABANTEN.com – 1 Suro 2022 kapan? Simak penjelasan singkatnya menurut kalender Jawa serta beberapa tradisinya berikut.

Terhitung dari hari ini, tepatnya tanggal 23 Juli 2022, 1 Suro tinggal menghitung hari.

Menurut kalender Masehi 2022, malam 1 Suro akan jatuh pada tanggal 30 Juli 2022, bertepatan dengan 1 Muharram 1444 Hijriyah.

Malam 1 Suro 2022 sendiri dimulai dari malam Sabtu atau Jumat malam, 29 Juli 2022, hingga malam Minggu atau Sabtu malam, 30 Juli 2022.

Melansir dari petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id, 1 Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro.

Dalam penanggalan Jawa, dihitung berdasarkan penggabungan kalender lunar (Islam), kalender matahari (Masehi), dan Hindu.

Baca Juga: 1 Suro, Begini Perayaan Tahun Baru Jawa di Solo dan Yogyakarta, Kebo Bule dan Tapa Mbisu Mubeng Benteng

Berdasarkan pertimbangan pragmatis, politik, dan sosial, penanggalan Jawa memiliki 2 sistem perhitungan, yaitu mingguan (7 harian), dan pasaran (5 harian).

Kalender Jawa juga memiliki siklus windu (8 tahun), di mana konsekuensi dari siklus ini adalah pada urutan tahun Jawa ke-8 (jimawal).

Nah, jatuhnya tanggal 1 Suro ini hanya selisih 1 hari lebih lambat dengan 1 Muharram dalam kalender Islam.

Peringatan 1 Suro ini biasanya dilakukan pada malam hari setelah Maghrib, pada hari sebelum tanggal 1 Suro, atau biasa disebut malam 1 Suro.

Hal itu dilakukan karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.

1 Suro sendiri memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa, karena hari ini dianggap keramat, apalagi jika jatuh pada Jumat Legi.

Baca Juga: 24 Mei Hari Tiara Internasional, Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Ratu Victoria

Bagi beberapa masyarakat, pada malam 1 Suro, dilarang untuk ke mana-mana, kecuali untuk berdoa atau melakukan ibadah lain.

Selain itu, terdapat ritual tradisi Jawa yang dilakukan saat malam 1 Suro, seperti iring-iringan rombongan masyarakat atau kirab.

Di Solo, pada malam 1 Suro ada perayaan di mana terdapat hewan khas yang disebut kebo atau kerbau bule.

Kebo Bule Kyai Slamet bukanlah sembarang kerbau, karena hewan ini termasuk pusaka penting milik keraton.

Leluhur kebo bule ini adalah hewan kesawayang Pakubuwono II, sejak istananya masih di Kartasura.

Menurut pujangga ternama Keraton Kasunanan Surakarta, Yosodipuro, leluhur kerbau dengan warna kulit putih kemerah-merahan ini merupakan hadiah dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo kepada Pakubuwono II.

Baca Juga: Hari Ular Sedunia 16 Juli, Kenali Lebih Banyak Tentang Reptil Ini Serta Kontribusinya pada Dunia

Selain Solo, Yogyakarta juga punya tradisi unik saat perayaan malam 1 Suro. Di daerah tersebut, warga yang merayakan malam 1 Suro biasanya selalu membawa keris dan benda pusaka sebagai bagian dari iring-iringan kirab.

Beberapa hasil kekayaan alam berupa gunungan tumpeng, serta benda pusaka lainnya menjadi sajian khas dalam iring-iringan kirab.

Perayaan tradisi peringatan malam 1 Suro menitikberatkan pada ketentraman batin dan keselamatan.

Oleh karena itu, pada malam 1 Suro biasanya selalu diselingi dengan ritual pembacaan doa dari semua umat yang hadir merayakannya.

Tujuannya tak lain adalah untuk mendapatkan berkah dan menangkal datangnya marabahaya.

Selain itu, masyarakat Jawa juga umumnya selalu berusaha untuk mendekatkan diri pada Tuhan dengan melakukan kebaikan sepanjang malam 1 Suro.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah