Network
Ruangan tersebut dilengkapi instalasi permanen video mapping dengan ukuran 12 x 21 meter dan didukung dengan kurang lebih 20 proyektor buatan Panasonic.
Dengan teknologi maju itu, pengunjung akan merasa seolah-olah berada dalam video yang ditayangkan.
Pada tiap sesi pertunjukan, video mapping disajikan dengan durasi 30 menit dan diproyeksi dengan sudut 360 derajat, termasuk lantai.
Konten ImersifA menampilkan sejarah Indonesia dalam konsep alam, masyarakat, sejarah, dan budaya dari masa ke masa. Di ruang ini, pengunjung akan mengalami sensasi bertualang di dunia dari sudut pandang pelaku sejarah.
Baca Juga: Joe Biden Klaim Invasi Rusia ke Ukraina adalah Genosida
Pengunjung juga bisa merasakan pengalaman eksotik menembus batas berbagai motif-motif tradisional Indonesia yang tersebar di berbagai koleksi museum.
Dengan adanya Ruang imersifA di Museum Nasional, Hilmar berharap akan mendorong kunjungan berulang kali. Hal itu juga meningkatkan literasi permuseuman masyarakat dan membentuk sebuah kebiasaan yang baik untuk pergi ke museum secara berkala.
Konten di Ruang ImersifA menampilkan ornamen dan berbagai budaya Nusantara dengan musik yang diaransemen dan audio-visual untuk menciptakan sensasi pengalaman unik terutama penglihatan, suara, dan imajinasi melalui bantuan teknologi digital.
Wahana baru ini diharapkan dapat membuat pengunjung belajar dan mendapatkan pengetahuan budaya dengan cara yang menyenangkan. Dengan begitu, masyarakat khususnya generasi muda dapat memiliki kesadaran dan pemahaman akan kekuatan budaya Indonesia.
Baca Juga: 8 Kastil Tertua di Dunia, Beberapa di antaranya Dijadikan Objek Wisata
