Menurut Pengamat, Jumlah BLT untuk PKL dan Nelayan Terlalu Kecil

- 24 Februari 2022, 10:36 WIB
Ilustrasi. Bansos
Ilustrasi. Bansos /Instagram @kemensosri/

ZONABANTEN.com- Suroto selaku Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) mengatakan jumlah Bantuan Langsung Tunai atau biasa disingkat BLT masih terlalu kecil untuk pedagang kaki lima (PKL) dan nelayan pada tahun 2022.  

BLT untuk nelayan dan PKL masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan bantuan restrukturisasi untuk korporasi besar.

“Uang negara yang jumlahnya ratusan triliun mandek di perbankan dalam bentuk dana penempatan dan modal penyertaan.Yang selama ini diatasnamakan program restrukturisasi UMKM itu baiknya dikonversi ke bentuk BLT langsung ke usaha mikro dan kecil,” katanya di Jakarta pada hari Rabu kemarin.

Baca Juga: Ciri-ciri Lolos Kartu Prakerja Gelombang 23, Bisa Dilihat Melalui Dashboard www.prakerja.go.id

Saat usaha mikro mengalami puncak krisis pada 2022, lanjutnya, sektor tersebut hanya mendapatkan jatah penyaluran kredit sebesar tiga persen dari total rasio kredit perbankan.

Dari total penyaluran kredit perbankan kepada UMKM disebut hanya tersalurkan sebesar 19,75 persen atau tidak mencapai kuota minimal realisasi kredit minimal 20 persen sebagaimana peraturan Bank Indonesia.

“Kebanyakan (penyaluran kredit) larinya ke usaha menengah yang merupakan Quasi Company dari usaha besar juga,” ungkapnya.

Baca Juga: Xiaomi Redmi 10A akan Jadi HP Termurah Xiaomi 2022, Ini Spesifikasi Lengkapnya

Menurut dia, seharusnya bentuk alokasi fiskal permanen yang diberikan ialah dalam bentuk Pendapatan Minimum Warga.

Halaman:

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah