Keterangan Gubernur dan Kapolda Jateng Terkait Kisruh Desa Wadas: Tidak Ada Upaya Penangkapan Warga

- 9 Februari 2022, 13:47 WIB
Konferensi Pers Gubernur dan Kapolda Jateng Terkait Peristiwa Desa Wadas
Konferensi Pers Gubernur dan Kapolda Jateng Terkait Peristiwa Desa Wadas /Humas Jateng/

ZONABANTEN.com - Gubernur dan Kapolda Jawa Tengah menggelar konferensi pers di Mapolres Purworejo pada 9 Februari 2022 terkait kekisruhan yang terjadi di Desa Wadas.

Terlebih dahulu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat Desa Wadas atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kekisruhan yang terjadi.

“Yang pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo, khususnya masyarakat Wadas, karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman,” kata Ganjar pada konferensi pers tersebut.

Baca Juga: Komnas HAM Prihatinkan Kekerasan Polisi pada Warga Desa Wadas

Ganjar juga mengakui bahwa dirinya turut bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi, termasuk soal pengepungan desa dan penangkapan sejumlah warga oleh aparat kepolisian.

Selanjutnya Ganjar mengabarkan bahwa masyarakat yang diamankan akan segera dilepas untuk dipulangkan.

“Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda, dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo, khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan,” ucap Ganjar.

Pada konferensi pers itu, Ganjar juga menjelaskan duduk perkara awal terjadinya kekisruhan tersebut.

Baca Juga: Beredar Kronologi Penangkapan Warga Desa Wadas, 7 - 9 Februari 2022, Kapolda: Hari Ini Kita Kembalikan

Proyek pembangunan Bendungan Bener sudah direncanakan sejak 2013 lalu dengan tujuan membantu para petani agar mendapat akses irigasi yang lebih baik. Untuk itu, tim sudah melakukan pendekatan terhadap warga Desa Wadas terkait penggunaan lahan.

Sebagian warga sudah setuju, namun tidak sedikit juga yang menentang. Menyikapi kondisi ini, Ganjar mengaku telah berusaha membuka ruang dialog untuk dapat mendengarkan pendapat dari warga yang belum setuju.

Dibantu Komnas HAM sebagai institusi netral, masyarakat Desa Wadas baik yang sudah setuju maupun yang belum, diundang untuk melakukan diskusi.

Sayangnya, hanya masyarakat yang sudah setuju saja yang bersedia hadir. Sementara masyarakat yang kontra dengan proyek tersebut menolak hadir.

Baca Juga: Ratusan Polisi Datang ke Wadas hingga Warga Ketakutan, Berikut Kronologis Lengkapnya

“Kami sangat menunggu-nunggu, sehingga kami bisa memberi ruang. Bisa mendengarkan apa yang kemudian kami sampaikan dan kami jawab. Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus,” ujar Ganjar.

Kemudian Ganjar juga menjelaskan bahwa pengukuran lahan pada 8 Februari 2022 itu dilakukan karena permintaan dari masyarakat sendiri.

“Masyarakat yang sudah setuju, meminta agar segera diukur. Pengukuran adalah kepada mereka yang sudah sepakat, sedangkan yang belum sepakat kami tidak melakukan pengukuran untuk menghormati mereka,” tutur Ganjar menegaskan.

Baca Juga: Muhammadiyah Mengecam Tindakan Represif Yang Terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan upaya penangkapan terhadap warga. Aparat kepolisian yang dikirim ke Desa Wadas hanya berusaha mengamankan warga desa agar tidak terjadi kericuhan.

“Karena saat pengukuran terjadi, antara warga yang pro dan kontra bergesekan. Mereka yang kontra dikejar-kejar oleh masyarakat yang menginginkan tanahnya dilakukan pengukuran. Makanya kami amankan ke sini. Hari ini akan kita kembalikan ke masyarakat,” ucapnya menjelaskan.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Konferensi Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah