AKBP Ihsan juga menjelaskan bahwa menurut keterangan 3 saksi, bus tersebut sempat menurunkan penumpang saat akan melewati tanjakan Bukit Bego.
Penumpang sempat diminta turun dan bus naik ke tanjakan perlahan. Bus berhasil melewati tanjakan dan penumpang diminta untuk naik kembali.
Namun naas, bus hilang kendali saat melewati turunan dan menabrak tebing di bagian utara jalan pada pukul 14:00 WIB.
Menurut keterangan saksi yang ada di dalam bus tersebut, sang sopir terlihat panik sambil memainkan perseneling gigi, sehingga dapat diduga kecelakaan karena rem blong.
Kendaraan hilang kendali dan menabrak tebing yang menewaskan 13 orang dan lainnya luka-luka.
Baca Juga: Mulai 7 Februari, Pemkot Tangsel Kembali Berlakukan Pembelajaran Jarak Jauh
Sang sopir yang bernama Ferianto (38) sempat dikabarkan selamat, namun ternyata ia menjadi salah satu korban meninggal dari kecelakaan tersebut.
AKBP Ihsan menyampaikan 13 orang meninggal dunia tersebut sebagian meninggal di TKP dan saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Berdasarkan keterangan Kapolres Bantul tersebut, 34 orang dirawat di 3 rumah sakit. RSUD Panembahan Senopati, RS Nurhudayah, RS PKU Muhammadiyah Bantul.
“Kami juga berkoordinasi dengan rumah sakit untuk mendirikan posko informasi untuk memberikan info terhadap korban yang dirawat,” ucap AKBP Ihsan.