Baca Juga: Gempa Bumi Ringan dan Dalam Guncang Pulau Sumbawa Pagi ini
“Saya mengapresiasi para finalis karena tahun ini jauh lebih banyak peserta dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Dr. Stefan Dreyer, Direktur Goethe Institut Indonesien.
“Tahun ini, jumlah peserta yang berkompetisi hampir mencapai 1.200 pelajari dari 373 SMA/SMK/MA di babak penyisihan tingkat provinsi pada November 2021 hingga akhirnya mengerucut menjadi 77 finalis. Hal ini terjadi karena Olimpiade Bahasa Jerman di Indonesia berlangsung secara daring sehingga bisa meraih lebih banyak peserta,” imbuhnya.
Selain Wilbert dan Condoleezza, pemenang kompetisi lainnya tahun ini adalah: Arifianti (SMA Negeri 1 Kedungwaru, Jawa Timur) di tempat ketiga, Elianne Sulistyo (SMA Santa Ursula BSD, Banten) di tempat keempat, Audy Putrirafalika Sudrajat (SMA Madania Bogor, Jawa Barat) di urutan kelima, dan Felicitha Josephena Adi (SMA Negeri 2 Balikpapan, Kalimantan Timur) di posisi keenam.
Keenam pemenang memperoleh beasiswa kursus bahasa Jerman di salah satu Goethe-Institut di Jerman.
Baca Juga: Amankan Momen Imlek 2022 dan Cegah Terorisme, Polda Banten Akan Terjunkan Ribuan Personel
Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional di Indonesia diadakan setiap tahun sejak 2010 untuk mempromosikan bahasa Jerman di Indonesia serta mendorong pelajari SMA/SMK/MA untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berbahasa Jerman.
Para pelajar diuji dalam hal keterampilan berbahasa Jerman pada tingkat kemahiran bahasa A2 (tingkat pemula lanjutan).
Pada 24 Januari, seluruh finalis ditantang menjawab langsung secara mandiri beberapa pertanyaan seputar tema kajian budaya Jerman pada aplikasi Actionbound di gawai mereka.
Di bagian ini, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencakup pengetahuan tentang negara Jerman secara umum, di antaranya geografi Jerman, perayaan di Jerman, hingga tokoh ternama asal Jerman.