ZONABANTEN.com - Meskipun saat ini wilayah Indonesia masuk dalam periode puncak musim hujan, ada beberapa wilayah yang mengalami penyimpangan kondisi cuaca pada 2 hari terakhir ini.
Disampaikan oleh praktisi cuaca, iklim dan lingkungan Paulus Agus W, berdasarkan hasil pantauan awan yang dirilis BMKG pada pukul 13.40 WIB, nampak daerah selatan ekuator mulai Sumatera Selatan, Lampung hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) berwarna biru gelap hingga ke kuning. Hal ini sebagai indikator yang menunjukan kondisi berawan tipis.
Dari hasil amatan ini, diperkiraan dalam dua hingga tiga hari kedepan, potensi terjadinya hujan akan berkurang. Kumpulan awan yang tipis juga akan menyebabkan intensitas sinar matahari akan meningkat yang dapat menyebabkan suhu muka bumi naik.
Baca Juga: Selesaikan Masalah Pekerja Migran, Indonesia dan Malaysia Matangkan MoU
"Kondisi ini disebabkan oleh posisi garis edar semu matahari atau jarak antara matahari dengan muka bumi saat ini makin dekat," ujar Paulus.
"Akibatnya pancaran sinar matahari akan meningkat di permukaan bumi, dan apabila tanpa lapisan awan, sinar matahari ini akan berpeluang meningkatkan suhu udara," lanjutnya.
Dijelaskan oleh Paulus, kondisi awan ini telah terjadi sejak tiga hari yang lalu seiring dengan pola kondisi awan yang terberai sama seperti yang terjadi di awal tahun 2022.