Waspada! Kasus Omicron di Indonesia Tembus 506 Orang, Ini yang Dilakukan Kemenkes

- 12 Januari 2022, 15:18 WIB
Kasus Omicron di Indonesia Tembus 506 Orang, Ini yang Dilakukan Kemenkes. PIXABAY/Alexandra_Koch
Kasus Omicron di Indonesia Tembus 506 Orang, Ini yang Dilakukan Kemenkes. PIXABAY/Alexandra_Koch /
ZONABANTEN.com - Kasus Covid-19 varian baru Omicron terus bertambah di Indonesia.
 
Penambahan konfirmasi Omicron yang terbaru sebanyak 92 kasus, sehingga total mencapai 506 kasus Omicron di Indonesia sampai 10 Januari 2022.
 
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penambahan kasus masih didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
 
Dari 506 kasus konfirmasi Omicron saat ini, sebanyak 84 kasus merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya dari luar negeri.
 
 
Selain itu, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan. Saat ini, terdeteksi sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapatkan dari SGTF.
 
"Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian," ucap Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi.
 
"Di mana dari sejumlah 454 menjadi 802, naik hampir dua kali lipat," kata dr Nadia menambahkan keterangannya.
 
Oleh karena itu, dia mengingatkan masyarakat  harus bersiap menghadapi gelombang Omicron.
 
Apalagi, varian baru Covid-19 ini memiliki karakteristik tingkat penyebaran yang sangat cepat.
 
 
"Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi Omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF," ucap dr Nadia.
 
"Kasus probable Omicron pada PPLN cenderung meningkat. Hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi," katanya lagi.
 
Namun, dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala, atau hanya memiliki gejala ringan.
 
Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit. Untuk itu, Kemenkes akan menggencarkan telemedicine untuk pasien isolasi di rumah.
 
"Kami bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis," ujar dr Nadia.
 
"Ini bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin," ucapnya.
 
 
Tidak hanya itu saja, Kemenkes juga akan menggunakan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
 
Kemudian, akan dilakukan pula penemuan kasus aktif dengan meningkatkan tracing menjadi lebih dari 30 per kasus positif.
 
Selain itu, juga akan dilakukan pemeriksaan WGS pada level komunitas dengan target 1.700-2.000 WGS setiap bulan.
 
"Pemerintah juga memulai vaksinasi booster Covid-19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas," ujar dr Nadi menambahkan.
 
Vaksinasi booster untuk masyarakat umum ini bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan dari Covid-19.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Kemkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x