Badan Kesehatan Dunia WHO Tepis Anggapan Sebaran COVID Varian Omicron seperti Flu

- 12 Januari 2022, 15:05 WIB
Nampak logo Organisasi Kesehatan Dunia  di pintu Gedung WHO, di Jenewa, Swiss.
Nampak logo Organisasi Kesehatan Dunia di pintu Gedung WHO, di Jenewa, Swiss. / REUTERS/Denis Balibouse/

ZONABANTEN.com – Dari lansiran  ANTARANEWS kemarin  malam 11 Januari 2022 jam 21.36 WIB bahwa  Organisasi atau  Badan Kesehata Dunia,  WHO menepis anggapan yang masih terlalu prematur.

Saat ini COVID-19 varian Omicron telah menginfeksi lebih dari setengah warga di kawasan Benua Eropa yang menganggap sebarannya hampir mempunyai kemiripan dengan sebaran penyakit flu.

Saat ini di kawasan Benua Eropa telah terdata adanya lebih dari 7 juta kasus baru pada pekan pertama 2022 yang merupakan dua kali kelipatan dari periode dua pekan, papar Direktur WHO untuk kawasan Benua Eropa, Hans Kluge saat memberi keterangan pada media.

Baca Juga: Beijing Diisukan Lockdown Akibat Meluasnya Penyebaran Varian Omicron

"Pada tingkat ini, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di kawasan tersebut akan terinfeksi Omicron dalam 6-8 pekan ke depan," katanya sambil mengacu hasil kajian kesehatan dari Universitas Washington.

Sebanyak 50 dari 53 negara di Eropa dan Asia Tengah memberikan catatan jumlah kasus varian Omicron cepat penularannya.

Tetapi, adamuncul bukti bahwa varian Omicron ini hanya berpengaruh pada saluran pernapasan dari pada ke paru-paru, sehingga dampaknya memberikan gejala yang lebih ringan dari varian sebelumnya.

Meskipun demikian, pihak Badan Kesehata dunia WHO mengingatkan bahwa masih banyak kajian dan penelitan yang lebih seksama dan cermat sangat diharapkan untuk membuktikannya.

Sebelumnya hari Senin kemarin Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan telah tiba waktunya untuk mencar pengganti tracing atau pelacakan perkembangan lambat COVID-19 daripada memakai cara yang sama sebab tingkat kematiannya telah turun.

Baca Juga: Fakta Baru! Bukan di Afrika Selatan, Varian Omicron Pertama Kali Ditemukan di Negara Ini

Itu berarti, ada upaya untuk menganggap virus ini sebagai penyakit endemi, bukan pandemi, tanpa mendata  kasus dan tanpa mediagnosa setiap orang yang bergejala.

Tetapi hal ini, "masih jauh", papar pejabat kedaruratan senior pada badan dunia WHO untuk kawasan Eropa, Catherine Smallwood, pada media yang menurutnya, endemisitas mengharapkan transmisi penularan yang mantap dan mudah diprakirakan.

"Kita masih mempunyai segudang ketidakpastian dan satu virus yang berkembang dengan pesat, yang menghadirkan tantangan baru. Kita tentu saja tidak berada pada titik di mana kita dapat menyebutnya endemi," ujarnya.

"Pada waktunya nanti bisa saja menjadi endemi, namun menetapkannya (terjadi) pada 2022 agak sulit di tahap ini."tambahnya sambil menutup percakapannya.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x