1 September 2021 HUT Polwan ke-73, Inilah Kisah 4 Polwan Pertama yang Berani Teken Kontrak Mati untuk Brimob

- 1 September 2021, 14:30 WIB
4 Polwan pertama yang masuk Gegana Brimob pada tahun 1990.
4 Polwan pertama yang masuk Gegana Brimob pada tahun 1990. /kobrimob.polri.go.id


ZONABANTEN.com – Tepat hari ini, Rabu, 1 September 2021 Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Polwan (HUT Polwan) yang ke-73.

Berbagai kegiatan seperti bakti sosial dan perayaan virtual dilaksanakan di berbagai wilayah guna memperingati hari istimewa bagi Polisi Wanita Republik Indonesia (Polwan RI) ini.

Berdirinya Polwan 73 tahun yang lalu tidak lepas dari peran wanita-wanita hebat dan pemberani yang pertama kali bergabung dengan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri untuk membela NKRI.

Pasukan Gegana Korps Brimob Polri sejatinya adalah pasukan khusus Polri yang menangani kejahatan dengan tingkat bahaya tinggi.

Baca Juga: 1 September 2021 Ulang tahun Jungkook ke 24, Tak Tanggung-tanggung ARMY Singapura Siapkan Kejutan Mewah

Pasukan ini sendiri biasanya sering dikaitkan dengan kaum laki-laki.

Dikutip ZONABANTEN.com dari situs resmi korbrimob.polri.go.id, Pasukan Gegana dibentuk pada tahun 1974 yang seluruh personelnya adalah laki-laki.

Baru pada tahun 1990, empat orang wanita yang saat itu masih berusia belia masuk ke dalam Brimob dan ditempatkan di Pasukan Gegana.

Wanita-wanita hebat itu adalah Ina Rochmatin (22 tahun), Atanasia Tri Basuki (21 tahun), Reny Irawati (20 tahun), Serda Sayekti (20 tahun).

Mereka diberi latihan fisik dan tantangan-tantangan berat setiap harinya.

Kedudukan mereka di Pasukan Gegana mengharuskan Ina dan kawan-kawa berurusan dengan bom, radio aktif, dan bahan kimia dalam penugasannya.

Baca Juga: 1 September Menjadi Hari Polwan, Berikut Sejarah Lahirnya Polwan di Indonesia

“Kalau sudah masuk Brimob, hidup mati kami hanya untuk Brimob. Kami memang sudah teken kontrak mati,” kata Ina Rochmati yang kala itu masih berpangkat Sersan Dua.

Awal mulanya, Ina, Atanasia, Reny, dan Serda diberikan pendidikan dasar Bintara Brimob Jawa Timur. Proses pelatihan sebagian besar dilakukan di luar lapangan.

Pendidikan lapangan yang harus dilalui, antara lain halang rintang, bertahan hidup di hutan selama 2 hari, menuruni puncak gunung, hingga turun tambang dari helikopter.

Awalnya mereka juga menempuh pendidikan di Sekolah Bintara Polwan Ciputat dan mendapatkan nilai mata pelajaran menembak yang baik (kategori kelas satu).

Hingga akhirnya, Pimpinan Polri menempatkan mereka berempat di Pasukan Gegana Korps Brimob Polri.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Jantung di Tengah Pandemi Covid-19

Seluruh anggota Brimob sudah menyetujui untuk teken kontrak tetap dan mengabdi selama 15 tahun untuk NKRI.

Dalam tugas lapangan, Polwan-polwan Gegana Brimob ini dituntut untuk mampu menjinakkan bahan peledak, perlawanan teror, SAR, Dakhura, dan Resmob.

Jika sedang tidak bertugas, mereka ditempatkan di bagian staf operasi, personel, maupun logistik.

Dari pengalaman itu yang justru sempat diragukan banyak orang, keempat Polwan ini berhasil membuktikan sebaliknya.

Mereka adalah orang-orang berani yang menginspirasi banyak wanita Indonesia untuk turut serta menjaga NKRI di barisan terdepan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: kobrimob.polri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x