KPID Jakarta Optimis Sektor Penyiaran Akan Bangkitkan Perekonomian Indonesia

- 2 April 2021, 10:41 WIB
KPID Jakarta  Optimis Sektor Penyiaran Akan Bangkitkan Perekonomian Indonesia
KPID Jakarta Optimis Sektor Penyiaran Akan Bangkitkan Perekonomian Indonesia /Pixabay.com/afra32.



ZONABANTEN.com - Pasca pandemi COVID-19 yang sebelumnya sempat membuat terpuruk sektor-sektor industri di Tanah Air, termasuk bidang penyiaran.

Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DKI Jakarta Rizky Wahyuni kini optimis sektor penyiaran mampu membangkitkan sektor perekonomian Indonesia.

"Saat ini setelah dimulainya vaksinasi nasional dan berkurangnya jumlah penderita COVID-19 membangkitkan kembali optimisme ekonomi Indonesia," kata Rizky saat refleksi Hari Penyiaran Nasional ke-88.

Baca Juga: Cerita Jason Momoa 'Aquaman' yang menyukai Lisa Bonet Sejak Usia 8 Tahun dan Menikahinya Meski Beda 12 Tahun

Acara tersebut berlangsung pada hari Kamis tanggal 1 April bertemakan "Penyiaran Mendorong Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi COVID-19", di Jakarta.

Selain itu Rizky juga menuturkan bahwa sektor pariwisata mulai menggeliat yang menunjang perekonomian masyarakat Indonesia melalui peran penyiaran.

Rizky menegaskan lembaga penyiaran televisi, radio maupun surat kabar, serta media daring berperan menyampaikan informasi kepada masyarakat saat masa pandemi COVID-19.

Baca Juga: Waspada, Google TAG Peringatkan Ada Serangan Hackers Korea Utara Berkedok Situs Keamanan Palsu

"Termasuk menyampaikan informasi penerapan prosedur kesehatan di masyarakat secara masif dan reguler," tutur Rizky.

Rizky juga menambahkan lembaga penyiaran membantu mengangkat informasi tentang potensi usaha terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan sektor riil, serta potensi pariwisata normal baru (new normal).

Rizky yang membidangi Pengawasan Isi Siaran KPID DKI Jakarta itu mengungkapkan pandemi COVID-19 melanda dunia dan Indonesia sejak satu tahun terakhir yang berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan masyarakat, seperti pendidikan, ekonomi, pariwisata dan penyiaran yang terkena dampak lebih awal.

Baca Juga: Menuju Kota Layak Anak, DPMP3AKB Tangsel: Perlu Keterlibatan Semua Pihak

“Sektor penyiaran juga berdampak pada awal masa pandemi dengan adanya pembatasan produksi siaran menghadirkan orang banyak seperti produksi sinetron, variety show, talkshow, serta berkurangnya iklan karena pembatasan produksi-produksi iklan. Bersyukur sekarang sudah semakin membaik,” tutur Rizky.

Lebih lanjut, Rizky mengatakan bidang penyiaran juga membantu dalam mendorong kebangkitan ekonomi melalui agenda digitalisasi penyiaran yang akan ditandai dengan Analog Switch Off (ASO) pada 2022.

Baca Juga: Menuju Kota Layak Anak, DPMP3AKB Tangsel: Perlu Keterlibatan Semua Pihak

DKI Jakarta memasuki tahap 1 ASO 30 Juni hingga 17 Agustus 2021. Dalam pelaksanaan ASO nanti sekurang-kurangnya 66 persen rumah tangga (setara 44,5 juta rumah tangga) akan terkena dampak termasuk 10 juta masyarakat di DKI Jakarta.

Rizky mengemukakan digitalisasi penyiaran tersebut dapat membangkitkan ekonomi masyarakat dengan membuka lapangan usaha baru pada bidang penyiaran, serta akan banyak muncul lembaga penyiaran baru dalam digitalisasi penyiaran.

Baca Juga: Mengenal Hajime Isayama dan Perjalanan Suksesnya dengan Anime Attack on Titan

"Setidaknya minimal ada 64 saluran televisi resolusi tinggi (HDTV) dan 104 televisi resolusi standar (SDTV) di Wilayah Layanan DKI Jakarta saja," katanya.

Dia juga menambahkan, hal itu akan memunculkan pengusaha baru bidang penyiaran digital dan tentu akan bermunculan konten kreator yang profesional.

Tidak hanya itu tambahnya, efisiensi dari penggunaan pita radio yang digunakan dunia penyiaran selama ini juga akan mendorong digital deviden.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x