Efek Pandemi, Ekspor Cologne Tradisional Turki Meningkat 3 Kali Lipat

- 21 Februari 2021, 12:19 WIB
Ilustrasi Cologne Tradisional Turki
Ilustrasi Cologne Tradisional Turki /Twitter @DuvarEnglish

 

ZONA BANTEN - Akibat efek COVID-19, ekspor tahunan cologne tradisional Turki, disinfektan kuat yang digunakan oleh banyak orang untuk menangkal ancaman virus corona, meningkat tiga kali lipat pada tahun 2020.

Kabarnya Turki mengekspor 6,9 juta ton cologne tahun lalu, naik dari 2,4 juta pada 2019.

Hal tersebut diketahui berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Anadolu Agency (AA) dari Asosiasi Eksportir Produk Kimia dan Kimia Istanbul (IKMIB).

Sebuah kebiasaan yang mengakar dalam keramah tamahan Turki, cologne, yang dikenal sebagai "kolonya", mendapatkan popularitas karena aromanya yang menyegarkan serta kandungan alkoholnya yang tinggi.

"Kolonya" tersebut, terbukti dapat membunuh lebih dari 80% kuman. Namun Kolonya tidak boleh disamakan dengan cologne yang di negara Barat merupakan singkatan dari jenis parfum pria.

Baca Juga: Myanmar Berdarah! Dua Orang Tewas di Tembak Mati oleh Polisi dalam Dua Minggu Unjuk Rasa Anti-Kudeta

Negara ini meraup $ 28,3 juta melalui ekspor cologne pada tahun 2020, lebih dari tiga kali lipat $ 9,1 juta yang diperoleh pada tahun 2019, menurut data IKMIB.

Jerman, Belanda, Irak, AS, dan Inggris adalah penerima utama ekspor cologne tradisional Turki, dengan pangsa total 60% tahun lalu.

Ekspor cologne Turki ke Jerman meroket 492%, menjadi $ 7,8 juta pada tahun 2020, sementara melonjak 491% ke Belanda, 291% ke Irak, 246% ke Inggris, dan 146% ke AS.

Halaman:

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Dailysabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x