Trending di Twitter, Netizen Mengenang Sastrawan Pramoedya Ananta Toer di Hari Lahirnya

- 6 Februari 2021, 21:45 WIB
PRAMOEDYA Ananta Toer/TRI JOKO HER RIADI/PR
PRAMOEDYA Ananta Toer/TRI JOKO HER RIADI/PR /Tri Joko Her Riadi/

Baca Juga: Kwik Kian Gie: Saya Satu Partai dengan Pak Jokowi, Tapi kan Tidak Harus Menjilat Terus

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer," tulis @laujid.

Sementara itu di tahun 2019 Pikiran Rakyat pernah juga mengangkat sebuah artikel mengenai Pramoedya Ananta Toer dalam artikel Bumi Manusia dan Indonesia yang Dibayangkan Pramoedya Ananta Toer

 

“TIDAK ada satu pun calon presiden yang punya wawasan ke-Indonesia-an. Apa yang bisa kita harapkan dari mereka?”

Begitu jawaban Pramoedya Ananta Toer kepada Andre Vltchek dan Rossie Indira dalam rangkaian wawancara yang berlangsung di rumah Pramoedya Ananta Toer di Jakarta Timur dalam kurun waktu empat bulan, dari Desember 2003 hingga Apri 2004.

Baca Juga: Gunakan Aplikasi Resmi Pos Biro Mobile Untuk Antisipasi Penyimpangan Bansos Rp300 Ribu

Pramoedya Ananta Toer genap berusia 79 tahun ketika itu. Berulang kali ia mengatakan “tidak bisa menulis lagi”.

Rangkaian wawancara kedua jurnalis cum aktivis itu diterbitkan dalam buku terbitan Kepustakaan Populer Gramedia berjudul Saya Terbakar Amarah Sendirian (2006). Versi inggrisnya yang berjudul Exile, terbit pada tahun yang sama.

Dalam Pilpres 2004, Susilo Bambang Yudhoyono, seorang jenderal TNI Angkatan Darat, menang. Sebuah kenyataan yang sebelumnya dikhawatirkan Pramoedya Ananta Toer. Presiden dari militer, ia yakini, bakal membuat Indonesia “makin tidak karuan”.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Twitter Pikiran-Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah