ZONABANTEN.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menutup debat keempat pada Minggu malam, 21 Januari 2024 dengan menyanyikan sebait lirik dari lagu legendaris “Berita Kepada Kawan” karya Ebiet G. Ade. Di ujung debat malam itu, Mahfud bernyanyi dengan mengaitkan janjinya untuk mengembalikan hak rakyat dalam konteks isu lingkungan hidup.
Ia juga menekankan pentingnya melakukan penertiban birokrasi dan penegakan hukum sebagai solusi terhadap isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Lalu, siapa kah Ebiet G. Ade dan apa makna dari lagu tersebut?
Biografi Singkat Ebiet G Ade
Ebiet G. Ade adalah seorang penyanyi dan penulis lagu legendaris asal Indonesia. Nama lengkapnya adalah Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far, ia lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada tanggal 21 April 1955.
Ebiet dikenal sebagai seorang penyanyi yang sering mengangkat isu-isu tentang alam dan penderitaan kelompok yang terpinggirkan melalui lagu-lagunya yang beraliran folk-pop, country, dan soft rock.
Latar belakang yang menginspirasi Ebiet G. Ade dalam menulis lagu “Berita Kepada Kawan” adalah peristiwa bencana alam gas beracun di Kawah Sinila, Dieng, yang terjadi pada tahun 1979.
Dalam lagu ini, Ebiet menceritakan kunjungannya ke sebuah tempat yang baru saja dilanda bencana.
Baca Juga: Apa Arti Food Estate yang Dibahas Mahfud MD pada debat Cawapres? Berikut Pembahasan Lengkapnya
Ia menemui banyak orang yang kehilangan keluarganya, termasuk seorang anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya.
Hal ini tercermin dalam liriknya, “bapak ibunya telah lama mati ditelan bencana tanah ini.”
Berikut adalah lirik lagu lengkap dari tembang legendaris ciptaan Ebiet G. Ade “Berita Kepada Kawan”:
Lirik Lagu "Berita kepada Kawan'
Baca Juga: Debat Cawapres Bakal Digelar Lagi, KPU RI Tempatkan Muhaimin di Antara Gibran dan Mahfud
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Baca Juga: Baliho Ganjar-Mahfud Jadi Korban Vandalisme Lagi, Pelakunya Corat-coret dengan Kata 'Ndasmu'
Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih
Baca Juga: 1 Pesan Penting Mahfud MD untuk Pemuda Indonesia
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Baca Juga: Datang ke Kabupaten Lebak, Cak Lontong Sosialisasikan Program Ganjar-Mahfud
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Baca Juga: Mahfud Md Diyakini Mampu Berantas Korupsi, Dosen Unilam Lebak: Kompetensinya Mumpuni
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana?
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Baca Juga: Pemilu 2024 Sebentar Lagi, Pasangan Ganjar - Mahfud Dapat Dukungan dari Kyai dan Ulama Se-DIY
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Baca Juga: Dukungan Warga Jawa Timur Semakin Berdatangan kepada Ganjar-Mahfud
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Baca Juga: Kampanye Hari ke-49, Ganjar Sambangi Jawa Tengah, Mahfud MD Sapa Masyarakat Sumatera Utara
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana?
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Demikianlah sedikit makna dan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Cawapres Mahfud MD saat menutup debat kemarin.***