Hari Penyiaran Nasional 1 April, Kenali Sejarah dan Temanya Yuk!

1 April 2023, 09:47 WIB
Sejarah dan tema Hari Penyiaran Nasional 2023 /Komisi Penyiaran Indonesia

ZONABANTEN.com - Hari Penyiaran Nasional 1 April, kenali sejarah dan tema dari peringatan nasional ini. Hari Penyiaran Nasional atau Harsiarnas merupakan hari peringatan penyiaran di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 1 April. Hari ini diambil dari lahirnya lembaga penyiaran radio pertama milik Indonesia yang bernama Solosche Radio Vereeniging (SRV) yang didirikan pada tanggal 1 April 1933. 

Tema Hari Penyiaran Nasional 2023 Ke-90

Dilansir dari Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI, tema dari peringatan Hari Penyiaran Nasional atau Harsiarnas tahun 2023 yang ke-90 ini mengusung tema “Siaran Sehat, Pemilu Bermatabat.”

Sejarah Hari Penyiaran Nasional

Hari Penyiaran Nasional diperingati setiap tanggal 1 April. Hal ini diambil dari tanggal pendirian lembaga penyiaran radio pertama milik Indonesia yang bernama Solosche Radio Vereeniging (SRV) yang didirikan pada tanggal 1 April 1933.

Lembaga ini diprakarsai oleh Kadipati Mangkunegaran Solo yang bernama Kanjeng Gusti Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunagoro VII. 

Baca Juga: KPID Jakarta Optimis Sektor Penyiaran Akan Bangkitkan Perekonomian Indonesia

Awal sejarah penyiaran di Indonesia berawal pada tahun 1927 ketika Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Sri Mangkoenegoro VII menerima hadiah dari seorang berkebangsaan Belanda berupa pesawat radio penerima.

Hingga pada tanggal 1 April 1933, Sri Mangkoenegoro VII mendirikan lembaga penyiaran radio yang diberi nama Solosche Radio Vereeniging (SRV). 

Proses penetapan hari penyiaran nasional memakan waktu yang tidak sebentar. Deklarasi pertama Harsiarnas ini dilakukan pada tanggal 1 April 2009 di Surakarta, Jawa Tengah.

Deklarasi itu diprakarsai oleh Hari Wiryawan yang pada saat itu menjabat sebagai anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID).

Acara deklarasi ini didukung berbagai kalangan seperti pemerintah, wakil rakyat, budayawan, akademisi, dan insan penyiaran.

Adapun beberapa tokoh yang terlibat dalam deklarasi ini diantaranya adalah maestro Keroncong, Gesang dan penyanyi Waljinah. 

Dalam deklarasi yang diadakan pada tanggal 1 April 2009 itu, mereka memberikan usulan berupa dua hal penting kepada pemerintah.

Baca Juga: 13 Januari Memperingati Hari Penyiaran Radio Publik, Bagaimana Awal Mula Penetapannya? Begini Sejarahnya

Pertama, mengusulkan pada tanggal 1 April diperingati sebagai hari penyiaran nasional. Kedua, mengusulkan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Sri Mangkoenegoro VII sebagai bapak penyiaran Indonesia. 

Setelah dilakukan deklarasi pertama pada tahun 2009 lalu, diadakan deklarasi kedua pada tanggal 1 April 2010 di Bale Tawangarum, Balai Kota Surakarta.

Acara deklarasi kedua ini dihadiri oleh Joko Widodo yang pada saat itu menjabat sebagai Walikota Surakarta.

Pada deklarasi kedua ini diharapkan masyarakat dan pelaku penyiaran dapat lebih menghormati sejarah penyiaran nasional Indonesia yang bermula dari kota Solo.

Hingga akhirnya pada tahun 2019, hari peringatan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2019 tentang Hari Penyiaran Nasional.

Komisi Penyiaran Indonesia juga menambahkan dan berharap jika Hari Penyiaran Nasional dapat menjadi sebuah momen penting untuk mengenang peran penting penyiaran dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik di Indonesia.

Melalui penyiaran, masyarakat dapat mendapatkan informasi, hiburan, dan edukasi yang penting dan berkualitas untuk membangun negara yang lebih baik.

Itulah sejarah dan tema dari Hari Penyiaran Nasional Indonesia tahun 2023 yang ke-90.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: kpi.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler