Dianggap Tidak Terlalu Bahaya, Ternyata Gejala Ringan Omicron Sangat Rentan untuk Kelompok Ini!

3 Februari 2022, 20:56 WIB
Dianggap Tidak Terlalu Bahaya, Ternyata Gejala Ringan Omicron Sangat Rentan untuk Kelompok Ini! / PIXABAY/Alexandra_Koch /

ZONABANTEN.com – Gejala Omicron jangan dianggap sepele, terlebih lagi jika gejala tersebut telah menyerang para lansia.

Dikutip dari ANTARA, pernyataan ini disampaikan oleh dokter Spesialis Penyakit Paru dari RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K).

Dalam keterangannya, dr. Erlina menjelaskan walaupun penyakit Omicron lebih ringan daripada Delta, tapi gejalanya tetap harus diwaspadai. 

Hal ini dikarenakan gejala ringan hanya berlaku untuk para kawula muda, dan untuk kelompok tertentu, seperti orang lanjut usia, anak-anak balita yang belum divaksin, orang dengan kormobid atau penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkontrol akan mengalami gejala berat sehingga perlu dirawat di rumah sakit bila terinfeksi Omicron.

Baca Juga: Obor Api Olimpiade Musim Dingin Dibawa Aktor Jackie Chan

Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dalam kelompok tersebut dapat mudah terinfeksi Omicron, apalagi jika lansia dengan komorbid yang belum divaksinasi.

"Jangan terlalu meremehkan varian Omicron, karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi," ujar dr. Erlina dalam webinar pada Kamis, 3 Januari 2022.

Pernyataan dr. Erlina ini selaras dengan kasus COVID-19 yang kiam bertambah, terhitung kasus harian per tanggal 30 Januari 2022 mencapai 12.442 orang.

Karena pasien terus berdatangan, tentu saja kersediaan tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga ikut meningkat.

Baca Juga: Resep Salisbury Steak, Olahan Daging Hamburger Asal Amerika yang Lezat

Sementara itu, masyarakat saat ini banyak yang sudah beraktivitas di luar untuk bekerja, pendidikan tatap muka, bertemu keluarga, rekreasi, dll.

Protokol kesehatan juga mulai terlihat kendur. Penggunaan masker di tempat umum untuk saat ini juga tidak sebaik sebelumnya.

Meningkatnya kasus COVID-19, diakibatkan oleh kegiatan varian Omicron yang diketahui sangat mudah menular dibandingkan dengan Delta. Bahkan, kematian akibat Omicron juga sudah banyak terjadi.

dr. Erlina menyebutkan bila Omicron naiknya tinggi maka akan terjadi lonjakan seperti pada Juli-Agustus 2021 sehingga peluang sistem kesehatan juga akan kewalahan.

Baca Juga: Kekejaman Terhadap Hewan Meningkat, Rakyat Korea Minta Hukuman yang Lebih Serius untuk Pelaku

Karena kian banyak kasus, maka kian banyak juga orang yang perlu dirawat baik secara isolasi mandiri di rumah, maupun di berbagai rumah sakit.

"Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian," ujar dr. Erlina.

“Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangannya masing-masing. Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi," sambungnya.

Baca Juga: Kuil Buddha Tertua di Dunia Berhasil Ditemukan, Ini Dia Informasi Lengkapnya

dr. Erlina juga sadar saat ini bahwa masyarakat sudah banyak yang terlena dan abai dengan protokol kesehatan sebab menganggap Omicron tidak berbahaya.

"Kita terlena bahwa kasus Omicron tanpa gejala dan ringan, jadi masyarakat enggak perlu panik. Saya setuju ini, tapi waspada itu tetap harus," tutupnya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler