Waspada! Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia Terus Meningkat Usai Tahun Baru 2022, Didominasi dari Luar Negeri

4 Januari 2022, 14:59 WIB
Waspada! Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia Terus Meningkat Usai Tahun Baru 2022, Didominasi dari Luar Negeri. /kemkes.go.id

ZONABANTEN.com - Kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah usai liburan Tahun Baru 2022.

Hal ini ditengarai karena mobilitas masyarakat terus meningkat pada saat libur pergantian tahun baru.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kasus Omicron di Indonesia masih didominasi oleh para pelaku perjalanan internasional dari luar negeri.

Baca Juga: Larangan Ekspor Batubara Guncang Industri Global, Jokowi: Tidak Boleh Dilanggar!

Kasus positif Omicron ini sebagian besar berasal dari negara Timur Tengah seperti Turki, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, serta juga Amerika Serikat

Namun, penambahan kasus Omicron di Indonesia pada Senin 3 Januari 2022 merupakan kasus transmisi lokal.

Dengan penambahan tersebut, total kasus konfirmasi Omicron di Indonesia sudah mencapai 152 kasus, di mana 146 kasus impor dan enam transmisi lokal.

"Setengahnya tanpa gejala," ucap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dikutip ZONABANTEN.com dari kemkes.go.id, Selasa 4 Januari 2022.

Baca Juga: 3 Film Sci-Fi Terbaik Tahun 2021, Mana yang Jadi Favorit Anda?

"Setengahnya lagi sakit ringan, mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih di atas 95 persen," kata Menkes menambahkan.

"Sekitar 23 persen atau 34 orang sudah kembali ke rumah. Sampai sekarang tidak ada yang menbutuhkan perawatan serius di rumah sakit, cukup diberi obat dan vitamin," ujarnya.

Untuk mencegah lonjakan kasus Omicron di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melakukan sejumlah antisipasi.

Menkes mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk sementara waktu, karena penularan virus Omicron sedang meluas.

Menkes juga mengingatkan masyarakat harus tetap waspada, karena situasi saat ini dapat berubah dengan cepat.

Baca Juga: Omicron Capai Angka 150 Kasus, Pemerintah Indonesia Akan Berikan Suntikan Booster Covid 19 kepada Publik

Meski varian Omicron memiliki risiko sakit berat yang rendah dengan tingkat penularan yang tinggi, namun upaya pencegahan dan pengendalian harus tetap berjalan.

"Yang penting protokol kesehatan harus dilakukan dengan baik. Juga gunakan PeduliLindungi dengan disiplin, dengan begitu kita bisa trace," kata Menkes.

"Yang kasus transmisi lokal di Medan, kita jadi tahu dalam 5 hari terakhir kemana saja. Pastikan disiplin karantina dengan baik," ucapnya.

Selain itu, pemerintah juga memperkuat fasilitas pelayanan kesehatan termasuk SDM kesehatan, serta farmasi dan alat kesehatan.

"Jumlah tempat tidur di Indonesia ada sekitar 400 ribu, 30 persen atau 120 ribu kita dedikasikan untuk Covid-19," kata Menkes.

Baca Juga: Harga Cabai Masih Mahal, Tangsel Tunggu 'Sinyal' Pusat Untuk Bazar Murah

"Sekarang yang terisi sekitar 240-250 ribu tempat tidur. Jadi masih ada room sekitar 110 ribu yang sebelumnya memang sudah kita alokasikan untuk Covid-19," ucapnya.

Kemudian, Kementerian Kesehatan pun telah mendistribusikan sekitar 16 ribu oksigen konsentrator atau setara 800 ton per hari.

Oksigen medis ini disalurkan ke rumah sakit-rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19, terutama rumah sakit yang kesulitan mengakses oksigen cair.

"Kita juga sudah menerima dan sedang memasang 31 oksigen generator. Saat ini 70 persen sudah selesai. Ini oksigen medis yang besar, bahkan bisa mengakomodir kebutuhan satu rumah sakit," ujar Menkes.

Baca Juga: Profil Raychan Adji, Pemain Muda Persikabo yang Meninggal Dunia karena Kecelakaan Saat Perjalanan ke Bali

Seperti diketahui, oksigen merupakan kebutuhan esensial bagi perawatan pasien Covid-19, terutama saat serangan varian delta pada pertengahan tahun 2021 lalu.

Kelangkaan pasokan oksigen sempat terjadi, baik di rumah sakit maupun bagi pasien yang isolasi mandiri di rumah, sehingga berdampak terhadap pasien.

Kebutuhan obat terapi bagi pasien Covid-19 juga sempat mengalami lonjakan signifikan saat kenaikan kasus positif pada pertengahan tahun 2021 lalu.

Oleh karena itu, kini pemerintah telah menyiapkan stok obat bagi pasien Covid-19 untuk didistribusikan apabila terjadi lonjakan permintaan obat.

Baca Juga: Dosis Booster Vaksin Pfizer untuk Remaja Usia 12 Sampai 15 Tahun Resmi Diubah, Ini Dia Faktanya

"Hari ini kita akan datangkan molnupiravir. Saat ini kita simpan dulu, kalau ada apa-apa nanti kami distribusikan," ucap Menkes lagi.

"Obat ini terbukti bisa membantu menekan laju pasien yang saturasi 94 persen ke rumah sakit," ujar Menkes.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler