ZONABANTEN.com - Semenjak erupsinya Gunung Semeru pada bulan Desember 2021, banyak pihak yang ramalkan bencana yang akan melanda Indonesia baik di akhir tahun ini, maupun pada tahun baru 2022.
Bencana alam atau fenomena gempa bumi,letusan gunung aktif berapi,banjir, tanah longsor, dan tsunami, merupakan deretan peristiwa yang sudah banyak diprediksi atau diramal berbagai pihak akan terjadi di tahun 2022
Salah satu pihak yang sudah membuat ramalan untuk tahun 2022, yaitu Ki Dharma Kuncara, menurut penglihatan beliau bakal ada sesuatu di masa pergantian tahun 2022.
Ki Dharma Kuncara menuturkan prediksi tentang apa yang dia lihat di masa depan hanyalah sebuah indikasi dan bukan sebuah kepastian murni.
Baca Juga: Satelit Elon Musk Hampir Menabrak Stasiun Luar Angkasa Cina, Dikecam Warga Setempat
“Ini bukan ramalan, tapi saya hanya memberi tanda atau rambu-rambu dan tidak mengharuskan untuk percaya,” ungkap Ki Dharma Kuncara dilansir dari kanal YouTube Mercundi, pada 28 Desember 2021.
Menurutnya zaman ini akan banyak fenomena mapun bencana alam yang muncul secara tak terduga.
Ki Dharma Kuncara Mengatakan bahwa zaman sudah sangat susah untuk diprediksi oleh manusia.
"Zaman sekarang adalah zaman yang tidak diduga-duga atau fenomena alam yang tidak disangka-sangka," tutur Ki Dharma.
Ki Dharma sendiri merupakan salah satu orang yang sempat memprediksikan bahwa Semeru akan meletus di akhir tahun.
Baca Juga: Kamu Bisa Dapat Rp3 Juta, Masukkan NIK KTP dan KK Kesini Agar Terdaftar Penerima Bansos PKH Tahap 4
Dan uniknya prediksi Ki Darma terjadi di Desember 2021, Semeru erupsi membuat masyarakat tertimpa ujian bencana alam.
"Waktu itu gunung Semeru erupsi kecil. Saya bilang, ini belum, nanti erupsinya itu tidak disangka-sangka dan secara tiba-tiba," jelasnya.
Ki Dharma juga menggambarkan bahwa di tahun 2022 akan banyak fenomena alam yang mulai bertebaran, terutama yang berkaitan dengan peristiwa gunung berapi.
"Di tahun 2022 nanti, kemungkinan itu kita patut waspada atas kejadian alam, terutama itu gunung yang meletus," tutur Mbah Dharma.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Adanya Keanehan Perubahan Cuaca di Tahun 2021
Ki Dharma malah menyebutkan Gunung Kelud yang berpotensi meletus di tahun 2022, tanggapan ini sedikit berbeda, karena sejauh ini kebanyakan orang atau pihak melihat Gunung Semeru lah yang akan kembali erupsi.
"Kemungkinan besar tahun 2022 Gunung Kelud akan batuk agak besar. Yang memuntahkan letusannya 100 Kali Lipat dari Krakatau dan Tambora Lahar, seperti tahun 2014," tutur Ki Dharma.
Ki Dharma juga menuturkan Letusan gunung Kelud pernah meluluhlantakkan daratan Pulau Jawa, abu vulkanik hampir menyelimuti daerah-daerah seluruh daerah Jawa Timur.
Penyebab kenapa Ki Dharma mengatakan hal tersebut, karena Gunung Kelud termasuk gunung yang memiliki sejarah kisah yang menyeramkan saat terjadi erupsi.
Menurut Ki Dharma, Gunung Kelud banyak memakan korban bahkan sampai ribuan nyawa melayang.
Baca Juga: Deretan Ramalan Baba Vanga di Tahun 2022, Ada yang Sudah Jadi Kenyataan
"Maksud saya beri rambu-rambu ini, karena Gunung Kelud sering membawa korban jiwa sampai dengan ribuan," sebut Ki Dharma Kuncara.
Baginya, Gunung Kelud punya keistimewaan. Gunung Kelud dirasa fenomenal di antara gunung berapi yang lain.
"Gunung ini gunung yang cukup fenomenal. Per 20-25 tahun, gunung ini selalu memberikan tanda-tanda meletus," tutur Ki Dharma
Ki Dharma juga memaparkan menurut penglihatan bahwa Gunung Kelud akan erupsi dengan tidak terdeteksi alat maupun tim pengawas yang bertugas, mirip halnya seperti yang terjadi ketika Semeru bulan Desember 2021 ini meletus.
Tak lupa Ki Dharma juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, karena yang semua yang ia lihat semoga tidak terjadi di kenyataan dan jikalau terjadi pun tidak terlalu dahsyat agar warga tidak mengalami kejadian yang terlalu buruk
"Saya tidak lain tidak bukan, hanya mengajak agar waspada semua. Waspada dan berdoa, agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan," ucap Ki Dharma.***
Tapi apapun bentuk prediksi atau ramalan buruk dari pihak manapun semoga itu tidak terjadi dan bisa dijadikan sebagai pengingat diri sendiri bahwa bahaya dan ancaman bencana alam bisa datang dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun.***