Waduh! Imbas Covid-19, Sebanyak 27 Ribu Pekerja di Sumsel Jadi Pengangguran

ZONABANTEN.com – Belum lama ini Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan mengeluarkan rilis terkait perkembangan ekonomi di Sumatera Selatan (Sumsel).

Salah satu indikator yang dicatat adalah sektor tenaga kerja.

BPS mencatat, angka pengangguran sampai dengan bulan Februari tahun 2021 mengalami menurun dibandingkan bulan Agustus tahun 2020.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Kamis 6 Mei 2021, Saksikan Ikatan Cinta dan Sinetron Terbaru Setinggi Bintang di Langit 

Kepala BPS Provinsi Sumsel, Ir. Endang Tri Wahyuningsih, MM menyebut  angka  ketenagakerjaan pada Februari 2021 sebanyak 4,44 juta orang naik menjadi 115,2 ribu orang dibanding Agustus 2020.

Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja,

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 1,30persen poin.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar 6 Mei 2021: Rupiah Menggila, Naik Tak Kira-kira! 

“Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2021 sebesar 5,17 persen turun 0,34 persen poin dibandingkan Agustus 2020 sebesar 5,51 persen,” terang Endang dalam rilisnya Rabu, 5 Mei 2021.

Menurut Endang, jumlah penduduk Provinsi Sumatera Selatan yang bekerja pada Februari 2021 sebanyak 4,22 juta orang, bertambah sebanyak 123,7 ribu orang dibanding Agustus 2020.

Sementara itu,  lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Jasa Pendidikan (1,11 persen poin).

Baca Juga: Dianggap Legitimasi Kekerasan, Akun Facebook Mantan Presiden AS Donald Trump Terancam Diblokir 

Sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (2,14 persen poin).

“Sebanyak 2,75 juta orang (65,18 persen) bekerja pada kegiatan informal, turun 0,08 persen poin dibanding Agustus 2020. Persentase pekerja setengah penganggur turun sebesar 1,61 persen poin, sementara persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 0,93 persen poin dibandingkan Agustus 2020,” jelasnya.

Sementara itu, terdapat 390,5 ribu orang atau 6,14 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 sebanyak 27,8 ribu orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19  ada 16,0 ribu orang.

Baca Juga: Puan Maharani Menilai Hari Pertama Larangan Mudik Menjadi Pertaruhan Wibawa Negara 

"Sementara itu, tidak bekerja karena Covid-19  ada 20,5 ribu orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19  ada 326,1 ribu orang," pungkas Endang.***