ZONABANTEN.com - Nisfu Syaban atau malam pertengahan bulan Syaban adalah salah satu malam yang memiliki makna penting dalam agama Islam. Banyak umat Islam yang merayakannya dengan berbagai amalan, termasuk puasa. Namun, terdapat perdebatan tentang keutamaan puasa pada malam Nisfu Syaban, khususnya dalam konteks qodho puasa. Puasa Nisfu Syaban menjadi salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dilaksanakan pada tanggal 15 bulan Syaban.
Namun, setelah Nisfu Syaban, muncul pertanyaan seputar kebolehan mengqadha puasa Ramadhan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
Terkait kebolehan berpuasa setelah Nisfu Syaban, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Beberapa ulama melarangnya, sementara yang lain membolehkannya.
Lalu, bagaimana sebenarnya hukum melaksanakan qadha puasa Ramadhan setelah Nisfu Syaban? Berikut adalah penjelasan lengkapnya menurut Ustadzah Halimah Alaydrus.
Pengertian Nisfu Syaban
Nisfu Syaban merupakan malam pertengahan bulan Syaban dalam penanggalan Hijriyah. Malam ini jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban.
Baca Juga: Niat Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Syaban, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin Beserta Artinya
Istilah "Nisfu" berasal dari bahasa Arab yang berarti "setengah", sehingga Nisfu Syaban berarti "setengah dari bulan Syaban".
Pada malam ini, catatan amalan hamba diangkat kepada Allah SWT, sehingga banyak umat Islam yang memanfaatkannya untuk melakukan ibadah dengan harapan mendapatkan ampunan dan keberkahan.