Berikut Bacaan Doa dan Tata Cara Melakukan Ziarah Kubur

- 28 April 2023, 14:24 WIB
Berikut doa dan tata cara melakukan ziarah kubur.
Berikut doa dan tata cara melakukan ziarah kubur. /Antara News
ZONABANTEN.com -  Ziarah kubur adalah suatu budaya umat Islam yang dilakukan untuk mengenang keluarga atau kerabat yang telah meninggal.
 
Ziarah kubur biasanya dilakukan dengan cara membersihkan makam, menabur bunga, dan menyiram air di atas makam orang yang telah meninggal.
 
Bagi umat Islam, ziarah kubur juga dimanfaatkan sebagai momen untuk mengirimkan doa kepada orang tua maupun saudara yang telah tiada. 
 
Tata cara melakukan ziarah kubur
 
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu mengucapkan salam ketika sudah mendekati wilayah atau lokasi pemakaman.
 
 
Ucapan salam ini menunjukkan bahwa arwah di dalam kubur juga akan mendengarkan salam yang disampaikan oleh peziarah.
 
Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ketika melakukan ziarah kubur.
 
1. Mengucapkan salam
Bacaan salam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW saat berziarah adalah sebagai berikut.
 
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ
 
Latin: Assalamu'alaikum dara qaumin mu'minin wa atakum ma tu adun ghadan mu ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun
 
Artinya: "Assalamu'alaikum. Hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian."
 
 
2. Memperbanyak bacaan istigfar
Apabila telah mengucapkan salam ketika mengunjungi makam, maka selanjutnya umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dengan bacaan berikut.
 
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
 
Latin: Astagfirullah hal adzim alladzi la illaha illa huwal hayul qoyyumu wa atubu ilaihi.
 
Artinya: "Aku mohon ampuh kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
 
3. Membaca surat-surat pendek Al-Qur'an
Membaca surat pendek juga dianjurkan untuk dilakukan saat ziarah makam. Surat-surat pendek dalam Al-Quran yang dapat dibaca saat ziarah kubur adalah berikut.
 
- Surat Al-Fatihah (3x)
- Surat Al-Ikhlas (3x)
- Surat Al-Falaq (3x)
- Surat An-Nas (3x)
 
 
4. Membaca surat Yasin
Membaca surat Yasin saat ziarah kubur disebut bersifat fadha'ilul 'amal yang berarti sebuah amalan utama yang dilakukan untuk tujuan kebaikan. Dalam beberapa hadist diriwayatkan.
 
اقْرَؤُا عَلَى مَوْتَاكُمْ "يس"
 
Artinya: "Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal [di antara] kalian." (HR Abu Dawud)
 
مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا ، فَقَرَأَ عِنْدَهُمَا أَوْ عِنْدَهُ : يس ، غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً أَوْ حَرْفًا
 
Artinya: "Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jumat lalu membacakan di sisinya surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dibaca." (HR Ibnu 'Adi)
 
5. Membaca doa ziarah kubur
Tata cara ziarah kubur selanjutnya adalah membaca doa. Ada doa ziarah kubur yang bisa dibaca saat sedang berkunjung ke makam orang tua. Berikut bacaannya.
 
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
 
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
 
Latin: llahummagfirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi madholahu, waghsilhu bii maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.
 
 
Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aldzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.
 
Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
 
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR Muslim)
 
6. Tidak duduk dan berjalan di atas kuburan
Sebagai umat Islam, kita disarankan untuk tidak duduk atau berjalan di atas salah satu makam saat ziarah kubur.
 
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan bagi arwah yang tinggal di dalamnya. Islam mengajarkan bahwa orang yang menghormati jenazah sama halnya seperti menghormati orang yang masih hidup.
 
Diriwayatkan dalam sebuah hadist.
 
 
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْ
 
Artinya: Abu Hurairah RA pernah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya seseorang duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya sampai kulitnya, itu lebih baik baginya dibandingkan duduk di atas kuburan." (HR Muslim)
 
7. Menyiram kuburan dengan air
Tata cara berziarah makam berikutnya adalah menyiramkan air dan bunga di atas kuburan. Ini adalah salah satu sunnah.
 
Menyiram air dilakukan untuk menjaga kondisi jenazah dalam kubur tetap dingin. Diriwayatkan dalam sebuah hadist.
 
أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء
 
Artinya: "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyiram (air) di atas kuburan Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Dawud)
 
 
Itulah tata cara ziarah kubur yang perlu diketahui umat Islam. Berziarah kubur baik dilakukan sebagai simbol bahwa kita mengenang orang yang telah meninggal. Namun, aktivitas itu tidak wajib dilakukan.***
 

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x