Kapan Sebenarnya Batas Sahur? Imsak atau Subuh? Begini Penjelasan Buya Yahya

- 5 April 2023, 15:20 WIB
Perdebatan tentang waktu dimulainya puasa, imsak atau adzan Subuh menurut Buya Yahya
Perdebatan tentang waktu dimulainya puasa, imsak atau adzan Subuh menurut Buya Yahya /Al-Bahjah TV/YouTube

ZONABANTEN.com – Kapan sebenarnya batas sahur? Imsak atau Subuh? Begini penjelasan Buya Yahya. Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa,” (QS. Al-Baqarah: 183).

Saat puasa Ramadhan, umat Islam harus menahan diri dari hawa nafsu dari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Namun, waktu dimulainya puasa masih menjadi perdebatan. Apakah saat imsak, atau adzan Subuh.

Lantas, kapan waktu dimulainya berpuasa? Imsak atau adzan Subuh?

Buya Yahya menjawab melalui ceramahnya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 29 Mei 2017.

Baca Juga: Imsak atau Adzan Subuh, Kapan Waktu Dimulainya Berpuasa? Begini Penjelasan Buya Yahya

Menurut Buya Yahya, puasa dimulai dari terbitnya fajar. Namun, para ulama mengambil langkah hati-hati, karena tidak semua orang bisa melihat fajar.

Bisa saja karena tertutup pohon, gunung, bukit, cuaca mendung, dan lain-lain.

“Maka, dibuat satu jarak antara terbitnya fajar menurut hitungan ilmu falaq, dengan imsak antara 10 hingga 15 menit,” katanya menjelaskan.

Buya Yahya juga mengatakan, meski sudah memasuki waktu imsak, masih diperbolehkan makan dan minum.

Itu artinya, imsak hanya sebuah pemberitahuan kepada umat Islam untuk bersiap-siap karena waktu berpuasa akan dimulai.

“Kalau masih tangguh sedang makan, segera sudahi, minumlah biar gak keselek,” katanya.

Buya Yahya juga menyebutkan satu riwayat dari Rasulullah SAW yang dikisahkan oleh sahabat nabi, Sayyidina Zait bin Tsabit, penyair agung pada zaman Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Bacaan Niat Berpuasa Ramadhan Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Zait bin Tsabit berkata: “Aku pernah satu hari berpuasa makan sahur dengan Nabi. Kemudian Nabi pergi ke masjid untuk sholat. Kemudian aku bertanya, berapa jarak antara sahur dengan adzan. Jawabannya kurang lebihnya adalah 50 ayat.”

Buya Yahya kembali menjelaskan, jika dihitung, 50 ayat sama dengan durasi 10 – 15 menit. Jarak tersebut bukan berarti kita tidak boleh makan dan minum, tapi untuk siap-siap memulai puasa.

Durasi waktu imsak sebaiknya digunakan untuk siap-siap sikat gigi dan sebagainya, sehingga sudah bersih. Setelah itu, sebelum adzan Subuh, masih bisa minum.

Lebih lanjut ia menjelaskan, seandainya tidak ada peringatan imsak, saat sedang lahap makan dan tiba-tiba terdengar adzan, maka makanan yang ada di mulut tidak boleh ditelan dengan alasan tanggung, karena bisa membatalkan puasa.

“Ya kita lagi makan enak di mulut, tiba-tiba terdengar adzan, itu gak boleh ditelan apalagi sampai minum dulu. Saat itu juga harus dilepehkan, dikeluarkan,” ujarnya.

Ia juga memohon agar dipahamkan bahwa imsak bukan berarti tidak boleh makan atau minum. Sampai terdengar adzan Subuh, baru tidak boleh makan dan minum.

“Semoga Allah memberikan kepada kita pemahaman. Jadi, adanya imsak yang selama ini kita dengar, adalah untuk kita bersiap-siap agar memasuki imsak hakiki, yaitu fajar sodiq,” kata Buya Yahya menutup ceramahnya.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: YouTube Al-Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x