Itulah cara menyikapi toleransi dalam beragama yang benar. Dalam hal agama apa saja, Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan lain-lain.
Dalam hal ini Anda harus dapat membedakan antara hukum fiqih dengan hukum dakwah. Analoginya ketika satu ditambah satu hasilnya adalah dua.
Baca Juga: P NATION Umumkan Tanaka Koki Tidak akan Debut Lagi dengan Boy Group Mendatang dari LOUDKetika ada yang menjawab selain dua berarti salah. Namun, ketika ada yang salah, jangan disalah-salahkan.
Sebab, akan berbeda ceritanya ketika ada orang yang mengatakan si A salah, dengan menyalahkan si A.
Contohnya ketika ada orang yang belum memakai jilbab. Secara hukum islam, maka hal tersebut adalah salah dan dosa.
Namun, yang tidak boleh adalah ketika Anda tau orang tersebut salah, dan Anda menambahnya dengan menyalahkannya.
Setiap persoalan memang terdapat konsekuensi salah dan benar. Apakah tidak boleh mengatakan bahkan yang tidak memakai jilbab adalah dosa?
Jawabannya boleh, akan tetapi yang tidak boleh adalah ketika Anda menyalahkannya. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam surah Al Kafirun sebelumnya.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa salam tahu bahwa agama selain islam adalah kafir. Namun, Rasulullah tidak menyalahkan atau bahkan mengata-ngatai mereka.
Namun, Rasulullah katakan adalah bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Terlepas dari beliau tahu kalau itu salah.