Bagaimana Cara Menyikapi Toleransi Beragama? Analogi Perbedaan yang Tidak Selalu Berarti Kebencian

- 24 Januari 2022, 19:16 WIB
ilustrasi. bagaimana cara menyikapi toleransi beragama? analogi perbedaan yang tidak selalu berarti kebencian/ pixabay/ billyhalim/
ilustrasi. bagaimana cara menyikapi toleransi beragama? analogi perbedaan yang tidak selalu berarti kebencian/ pixabay/ billyhalim/ /

ZONABANTEN.com-- Pada beberapa masalah sensitif, banyak orang mengedepankan suatu argumen dengan dalih toleransi beragama. 

Apakah hal tersebut dinamakan toleransi beragama yang benar? Sebenarnya cara menyikapi toleransi dalam beragama yang benar cukup mudah. 

Hanya saja sebagian orang lebih senang untuk berdebat dan beradu argumen yang sebenarnya tidak diperlukan.

Islam merupakan agama yang sangat toleransi terhadap umat manusia. Hal ini terbukti sebagaimana firman Allah dalam surah Al Kafirun ayat satu sampai lima.

Baca Juga: Korea Selatan akan Pugar Kuil Mesir Kuno, Menjadi Bentuk Kerja Sama antara Kedua Negara

“Wahai orang-orang kafir aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah apa yang aku sembah. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.”

Toleransi berasal dari kata tolerare yang berarti kemampuan untuk bersikap fleksibel. Setiap apapun yang ada di dunia, manusia, hewan hingga benda memiliki batas toleransinya masing-masing.

Contohnya otot dan tulang, keduanya memiliki batas toleransi yang berbeda. Toleransi diukur dari batas titik tumpunya.

Pergeseran suatu hal atau benda sesuai dengan titik tumpunya, akan tetapi tidak diikuti dengan pergeseran titik tumpu tersebut.

Baca Juga: Etnis Muslim Uyghur di Turki Serukan Boikot Olimpiade Beijing 2022

Dalam bahasa islam tumpuan diartikan sebagai aqidah. Jika aqidah yang geser maka namanya bukan toleransi. 

Selama toleransi tidak menggeser aqidah, maka tleransi diperbolehkan. Namun, jika toleransi menggeser sedikit saja dari aqidah, maka bukan toleransi namanya. 

Halaman:

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: YouTube Felix Siauw


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x