Arsy Allah Pernah Terguncang, Fakta Kematian Sahabat Sa’ad bin Mu'adz

- 22 Desember 2021, 16:34 WIB
arsy allah pernah terguncang, sahabat Sa’ad bin Mu’adz/ PIXABAY/ Luminas_Art/
arsy allah pernah terguncang, sahabat Sa’ad bin Mu’adz/ PIXABAY/ Luminas_Art/ /

ZONABANTEN.com - Arsy adalah salah satu makhluk Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana manusia. Percayakah Anda bahwa arsy Allah pernah terguncang?

Sebagai seorang muslim Anda harus mengimaninya dan percaya. Sebab, ini adalah salah satu bentuk dari kekuasaan Allah.

Disebutkan dalam beberapa riwayat mengatakan, arsy adalah singgasana Allah, ada pula yang mengatakan bahwa arsy adalah tempat pijakan kakinya Allah.

Bagaimana bentuknya dan apa sebenarnya Arsy itu wallahu a’lam. Karena hal  tersebut merupakan salah satu hal gaib yang tidak bisa diketahui oleh manusia, jin, dan binatang.

Baca Juga: 5 Cara Melawan Malas Hingga ke Akarnya, Begini Islam Mengajarkan Umatnya!

Namun, sebagai muslim Anda harus percaya dan yakin bahwa Allah memiliki arsy yang agung dan besar. Tentunya tidak bisa dinilai dengan ilmu yang dimiliki manusia.

Sebab, ilmu manusia sangat dangkal. Bahkan diibaratkan seperti setetes air yang menempel pada jari telunjuk manusia saat dicelupkan ke lautan.

Sebelum islam datang ke Madinah, ada seorang pemuda Aus yang bernama Sa’ad bin Mu’adz, lebih dikenal dengan julukan Abu Amar. Ia adalah salah satu pemimpin suku di Madinah.

Ia adalah seorang yang pandai menunggang kuda dan pemberani. Ayahnya bernama Muadz bin Nu’man.

Baca Juga: Cara Salat Jamak dan Qashar Berdasarkan Syariat Islam, Solusi Muslim Saat Butuh dan Bepergian Jauh

Bermula dari diutusnya duta islam pertama ke Madinah, yaitu Mus’ab bin Umair. Pergilah Sa’ad bin Mu'adz ke tempat As’ad bin Zurarah, saat itu As’ad sedang bersama dengan Mus’ab.

Dipersilahkan Sa’ad untuk duduk dan mendengar apa yang akan disampaikan oleh Mus’ab.

“Jika engkau menyukainya maka kamu dapat menerimanya, akan tetapi jika tidak maka aku akan menjauhkannya darimu,” kata Mus’ab bin Umair

“Engkau cukup adil,” ucap Sa’ad

Mus’ab pun menjelaskan tentang islam kepadanya dan membacakan beberapa ayat surat Az Zukhruf.

Berkata Sa’ad, “Apa yang kalian lakukan tatkala dahulu masuk islam?”

Baca Juga: Membeli Barang dengan Diskon Natal dan Hari Raya Non-Muslim, Bagaimana Hukumnya? Ini Fatwa Para Ulama!

“Hendaklah engkau mandi, bersuci, dan mempersaksikan dengan persaksian yang benar,” jawab Mus’ab

Maka Sa’ad segera mandi dan bersyahadat, kemudian shalat dua rakaat. Kemudian ia pun pergi ke kaumnya suku Aus dan menyeru mereka untuk memeluk islam.

Sebagai kepala suku, Sa’ad sangat ditaati oleh kaumnya. Akhirnya masuk islamlah semua dari suku Aus melewati perantara Sa’ad bin Mu'adz. Ia memanen pahala keislaman satu kaumnya.

Sejak saat itu kehidupan saat berubah. Mengabdi pada islam adalah salah satu tujuan hidupnya. Sa’ad ikut dalam peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah hingga ia wafat.

Saat terjadi perang Badar ia memberikan dukungan yang tegas. “Wahai Rasulullah kami tidak akan mengatakan sebagaimana yang dikatakan hawariyun (pengikut setia) pada Musa, kau wahai Musa bersama Tuhanmu berperang dan kami akan menunggu disini. Tapi kami akan mengatakan kemanapun Anda pergi kami akan turut serta bersamamu.”

Baca Juga: 5 Pesan Mulia Nabi Pada Sahabatnya, Salah Satunya Resep manjadi Orang Paling Kaya

Hingga suatu ketika ia terluka dalam suatu pertempuran. Sa’ad akhirnya memohon pada Allah agar tidak Mematikannya sebelum ia menyelesaikan urusannya dengan bani Khuraidzah (salah satu bani Yahudi yang ada di Madinah).

Setelah bani khuraizah tunduk pada islam penyakit Sa’ad semakin keras. Ia memohon pada Allah agar luka-lukanya mengantarkan pada kesyahidan.

Rasulullah beberapa kali menjunguk Sa’ad dan berdoa, “Ya Allah sesungguhnya Sa’ad telah berjuang di jalan-Mu. Maka terimalah ruhnya dengan penerimaan yang sebaik-baiknya.”

Ketika meninggal wajah yang dipandangnya adalah Rasulullah. Kematian Sa’ad membuat masyarakat Madinah sedih. Kematian Sa’ad telah membuat arsy Allah terguncang.

Diriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda saat jenazah Sa’ad bin Mu'adz di hadapan mereka, “Arsy-Nya Allah zat yang Maha Pengasih berguncang,” (HR. Muslim).

Baca Juga: Atha’ bin Abi Rabah, Ulama Miskin yang Mengguncang Istana Khalifah

Imam Nawawi dalam syarah Muslim menjelaskan, para ulama perbedaan pendapat dalam memahami hadis ini. pertama memahami dari zhahirnya hadis bahwa arsy bergetar karena senang menyambut ruh Sa’ad.

Ada pula yang berpendapat bahwa yang dimaksud arsy berguncang adalah, malaikat penjaga arsy yang bergembira atas kedatangan runya Sa’ad bin Mu'adz.

Dalam Fatawa Dar Al Ifta’ Al Misriyyah dijelaskan bahwa sahabat Sa’ad mendapatkan tempat yang mulia di surga. Tentunya atas keberaniannya dalam menghadapi lawan saat berperang.

Ketika  perang Ahzab ia terkena anak panah musuh hingga mengantarkannya syahid. Ia pun menjadi pahlawan yang mati dalam peperangan.

Ini menjadi bukti kecintaannya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, walaupun nyawanya melayang demi membela kebenaran. Wallahu a’lam.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Islam Populer


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x