Metaverse dalam Perspektif Islam, Ustadz Adi Hidayat: Jangan Sampai Ada Sholat dan Haji Virtual

22 Januari 2022, 06:40 WIB
metaverse dalam perspektif islam, ustadz adi hidayat: jangan sampai ada sholat dan haji virtual/ tangkapan layar youtube ammartv/ /

ZONABANTEN.com - Berkaca dari sudut pandang islam, ustadz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa seorang muslim harus menimbang segala hal berdasarkan al quran dan hadis.

Termasuk bagaimana Metaverse dalam perspektif islam.

Ustadz Adi Hidayat mendefinisikan secara sederhana Metaverse dalam perspektif islam, “Metaverse merupakan virtualisasi kehidupan yang bersumber dari pancaran imajinatif dan disupport oleh data-data yang real.”

Jika berkaca dari sudut pandang islam, akar dari Metaverse terletak pada daya imajinatif. Hal tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk dunia virtual digital, yang ditunjang data real yang ada di kehidupan.

Baca Juga: 100 Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung Sebut BPBD Karawang

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan proses dalam Metaverse, mulai dari apa yang ditangkap oleh seseorang berupa informasi, diolah menjadi data pada perangkat luar manusia.

Melalui hardware fisik manusia, mata, telinga, dan indra lainnya. Dilanjutkan masuk ke perangkat tubuh atau software, kemudian diikat oleh akal dan menjadi informasi.

Ada informasi yang melewati otak kiri akan dianalisis, otak kanan divisualisasikan. “Intinya ketika telah diikat oleh akal, informasi akan disalurkan ke dalam relung jiwa manusia yang paling dalam,” ujarnya.

Bagian jiwa manusia dijelaskan secara lengkap dalam al quran. Ada bagian luar atau sodrun, bagian dalamnya lagi ada qalbun, dan di dalam qalbu ada nafs.

Baca Juga: Kombes Pol Sonny Irawan: Korban 4 Tewas, 11 Luka Berat, 10 Luka Ringan, Tabrakan Maut di Balikpapan

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, puncak kehidupan manusia terdapat dalam nafs. Tempeh ruh manusia bersemayam.

Dalam nafs terdapat dua potensi, pertama taqwa dan kedua fujur. “Wanafsi wa ma sawwaha, fa alhamaha fujuraha wa taqwaha.”

Demi kesempurnaan jiwa manusia yang di dalamnya ada dua potensi. Potensi kebaikan yang mensupport semua instruksi kebaikan dan potensi keburukan yang mendorong untuk berbuat buruk.

Dari jiwa diinstruksikan untuk melakukan kebaikan atau keburukan. Jika bersumber dari jiwa taqwa, maka akan muncul harapan atau keinginan untuk melakukan sesuatu.

Baca Juga: Gempa Tektonik Terkini, Kawasan Mandailing Natal, Sumut Diguncang Gempa Ringan dan Sangat Dangkal

Dalam otak kanan manusia diimajinasikan dengan menyusun rencana, hingga ketika telah sempurnakan akan dimunculkan dalam bentuk tindakan.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, sebagaimana kisah Imam Syafi’i saat menginap di rumah Imam Ahmad. “Imam Syafi’i tidak sempat melakukan sholat tahajud, karena menyelesaikan 100 persoalan.” Ucapnya.

Imam Syafi’i menyelesaikannya dengan membayangkan, jika ada persoalan A maka jawabannya seperti ini, jika pertanyaan B maka jawabanya seperti ini.Imam Syafi’i terus melakukan hal tersebut sampai 100 persoalan selesai.

Ia menyelesaikannya dengan membayangkan yang kemudian berbuah solusi. Bagian jiwa yang berperan dalam proses berpikir Imam Syafi’i adalah jiwa taqwa.

Baca Juga: Ogah Pinjaman, MU Berniat Jual Jesse Lingard Permanen

Adapun jika jiwa fujur, syaitan ikut berperan di dalamnya. Sebagaimana disebutkan dalam al quran surah an nisa’ ayat ke-119.

Setan berjanji dan berkata pada Allah “Aku akan mencoba menyesatkan manusia, Aku akan sibukkan manusia dengan berhayal, dengan berimajinasi, dan angan-angan.”

Karena setan ikut andil dalam jiwa fujur yang ada dalam manusia, maka sifat atau pemikiran yang dihasilkan dari angan-angan tidak ada nilainya atau kosong. Hal tersebut yang membuat manusia tidak sempat untuk mengerjakan perbuatan yang nyata.

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, jika Metavers adalah ruangnya dunia hayalan yang tidak menghasilkan manfaat nyata dalam kehidupan, maka hal tersebut merupakan perkara yang memang diambil ruangnya oleh setan.

Baca Juga: Menurut Polisi 4 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Maut di Balikpapan

“Dalam perspektif agama, jika mulanya suatu media bermanfaat lalu dibelokkan pada yang tidak bermanfaat. Maka setan memang ikut andil dalam hal tersebut. Sebab, sudah menjadi tugas setan untuk membelokkan manusia.” ucapnya.

Segala hal yang menjauhkan manusia dari rahmat Allah, atau kegiatan positif dalam rangka memakmurkan kehidupan di bumi. Ketika digeser menjadi sesuatu yang tidak bermanfaat, maka hal tersebut telah masuk alam objeknya setan.

Seperti apa Metavers dalam timbangan al quran dan hadis? Hal tersebut tergantung pada penggunaannya.

“Jika ternyata Metaverse ruangnya hanya untuk mengeksplorasi kegiatan duniawi, yang mengabaikan sisi ukhrawi, hingga membuat lupa pada sisi kebudayaan. Atau jangan-jangan ada haji virtual, shalat virtual, maka ini yang bahaya,” katanya.

Baca Juga: Kai EXO Bicara Perjuangannya Selama Setahun Terakhir

Hal tersebut merupakan timbangan pertama dari sisi spiritual. Jangan sampai aspek-aspek yang seharusnya dikerjakan di dunia nyata, ibadah, maka tentu tidak akan sah ketika dilakukan dalam dunia virtual.

Dalam hal muamalah, interaksi yang dilarang adalah fahsya’ (keji) dan mungkar. Kata-kata jorok, lgbt, pornografi, pornoaksi, zina, dan sebagainya.

Melalui internet 2.0 peluang untuk berinteraksi dengan maksiat sangat tinggi. Mulai dari foto, video, hingga kebiasaan klik hal-hal aneh.

Kini saat 3.0 Metaverse diluncurkan, peluang maksiat akan terbuka lebar. Bukan hanya gambar yang dilihat, akan tetapi akan menghadirkan sensasi tersendiri. Mungkin berpeluang adanya nikah virtual, zina virtual, selingkuh virtual, dan lain-lain.

Baca Juga: Washington dan Moskow Akhirnya Bertemu demi Atasi Konflik Rusia-Ukraina

Dalam menyikapi hal ini, seorang muslim harus cerdas dengan mengupayakan peluang kecanggihan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat.

Hingga sisi Metavers yang condong pada jiwa fujur dapat terkikis dan beralih pada jiwa taqwa. Sebab, kecanggihan teknologi merupakan hal yang tidak dapat dihindari, karena ia hidup dalam kehidupan manusia.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Youtube Chocotube

Tags

Terkini

Terpopuler