ZONABANTEN.com - Terkait dengan penembakan massal dan pengeboman di Balai Kota Crocus Moskow yang menewaskan sedikitnya 60 orang dan melukai 145 orang, Amerika Serikat (AS) memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi bahwa klaim ISIS bertanggung jawab atas serangan penembakan mematikan tersebut. Mengutip dari Reuters, berikut informasi mengenai cabang ISIS di Afghanistan yang dikenal dengan nama ISIS dan motif mereka menyerang Rusia:
Seperti yang diketahui bersama, ISIS memiliki sejarah serangan, termasuk terhadap masjid, di dalam dan di luar Afghanistan.
Di awal tahun 2024, ISIS melakukan dua pemboman di Iran yang menewaskan hampir 100 orang.
Baca Juga: Penembakan Massal dan Ledakan Bom Terjadi di Moscow, Lebih dari 40 Orang Meninggal Dunia
Sebelum tragedi di Moskow, ISIS pada September 2022, mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang mematikan di Kedutaan Rusia di Kabul.
Tak hanya itu, ISIS di tahun 2021 juga bertanggung jawab atas serangan terhadap Bandara Internasional Kabul pada tahun 2021 yang menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil.
Colin Clarke dari Soufan Center, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di Washington mengatakan dua terakhir ini serangan ISIS terpaku pada Rusia.
Mereka juga sering mengritik Presiden Rusia Vladimir Putin dalam gerakan propagandanya.
“ISIS-K telah terpaku pada Rusia selama dua tahun terakhir, sering kali mengkritik Putin dalam propagandanya,” kata Colin Clarke dikutip dari Reuters pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Meskipun serangan ISIS di Rusia pada hari Jumat merupakan peningkatan yang dramatis, para ahli mengatakan kelompok tersebut telah menentang Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam beberapa tahun terakhir.
Peneliti lain dari Wilson Center, Michael Kugelman mengatakan hal yang serupa.
Ia mengatakan, bahwa ISIS melihat Rusia terlibat dalam kegiatan yang sering menindas umat Islam.***