ZONABANTEN.com - Seorang bayi mungil Gaza terbaring di dalam inkubator setelah berhasil lahir dengan selamat di Rumah Sakit al-Shifa, Gaza, Palestina.
Bayi ini terpaksa dilahirkan secara darurat setelah sang Ibu yang mengandungnya tewas dalam serangan udara Israel.
“Putra Maryam al-Harsh” adalah sebutan untuk bayi ini, karena ia bahkan belum memiliki nama akibat seluruh keluarganya yang tewas dalam serangan itu.
“Pada 13 Oktober, kami mendapat telepon dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara tentang seorang wanita yang hamil yang terluka parah dan sedang mengambil napas terakhir,” kata Dr Nasser Bulbul, kepala unit neonatal Rumah Sakit al-Shifa.
“Putra Maryam al-Harsh” dilahirkan secara operasi caesar darurat. Ia berusia 32 minggu di dalam kandungan ibunya pada saat itu.
Setelah berhasil lahir ia memiliki detak jantung yang lemah, sehingga bayi tersebut harus dipindahkan ke Rumah Sakit al-Shifa, untuk dipasangi ventilasi mekanis.
Baca Juga: Berikut Sejarah Hari Seniman Internasional 25 Oktober, Apresiasi untuk Para Seniman dan Karyanya
“Kami melepas ventilasi mekanis setelah enam hari, dan tiga hari kemudian kami melihat bahwa dia menderita cedera otak akut akibat gangguan aliran darak ke otak. Ini akibat kematian ibunya sebelum dia dilahirkan,” kata Bulbul.