ZONABANTEN.com - Pada Selasa, 14 Maret lalu, Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan bahwa berdasarkan data tahun 2022 milik Badan Kepolisian Nasional, sebanyak 514 siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jepang melakukan bunuh diri.
Jumlah total kasus bunuh diri untuk semua usia adalah 21.881 kasus, naik 874 dari tahun 2021 dan merupakan peningkatan pertama dalam dua tahun terakhir di Jepang setelah adanya pandemi virus Corona.
Angka tersebut juga merupakan angka tertinggi sejak Kementerian Kesehatan Jepang mulai melacak statistik pada tahun 1980.
Berdasarkan kelompok usia, sebanyak 17 anak SD bunuh diri, begitu juga dengan 143 siswa SMP, dan 354 siswa SMA.
Dari sebuah studi terbaru, 13 persen siswa SD hingga SMA di Jepang memiliki kecenderungan depresi yang membutuhkan perhatian medis pada bulan Oktober lalu akibat dampak pandemi virus corona.
Baca Juga: Alasan Anies Baswedan Nonton Jakarta E-Prix 2023 dari Grand Stand 2E
Survei ini menemukan bahwa 13 persen dari responden memiliki gejala sedang hingga lebih parah yang memerlukan kunjungan ke rumah sakit.
Angka tersebut lebih besar 6 persen dari data yang terlihat pada tahun 2020 dan 11 persen pada tahun 2021, meskipun tingkat yang dicakup berbeda dalam survei sebelumnya.