Kedatangan peralatan spesialis telah memungkinkan para pencari untuk terus bekerja, setelah polisi sebelumnya mengatakan operasi akan dihentikan untuk malam itu.
Anak tersebut adalah salah satu dari kelompok yang terdiri dari 15 siswa dan dua guru.
Pada Selasa pagi, kelompok tersebut telah melaporkan mengalami kesulitan saat melakukan latihan di gua Abbey, yang berjarak tidak jauh dari sekolahnya.
Semua, kecuali satu orang, berhasil keluar dengan selamat.
Baca Juga: Selandia Baru yang Menipis Mengharapkan Kesuksesan di Kualifikasi Piala Dunia
Situs web pemerintah lokal memperingatkan para pengunjung bahwa gua-gua tersebut dapat rentan terkena banjir bandang.
Peringatan hujan lebat diberlakukan di Whangārei mulai pukul 9 pagi pada Selasa pagi, dan prakiraan cuaca nasional Metservice memperingatkan bahwa hujan lebat dapat menyebabkan derasnya aliran air sungai dan sungai naik dengan cepat.
Kepala Sekolah SMA Whangārei, Karen Gilbert-Smith, berjanji akan melakukan penyelidikan.
Penyelidikan oleh inspektorat keselamatan tempat kerja Selandia Baru juga akan dilakukan.
Editor: Dinda Indah Puspa Rini
Sumber: The Guardian
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
-
Selandia Baru Enggan Sebut Penyiksaan Suku Uighur Genosida, Oposisi : Pentingkan Urusan Dagang?
-
Selandia Baru Meminta maaf Atas Terjadinya Penggerebekan Diskriminatif Terhadap Komunitas Pasifik
-
Sekolah Menjadi Dikhawatirkan Menjadi Hotspot Penularan Covid-19 Varian Delta Di Selandia Baru
-
Tonga Khawatirkan Tsunami Covid 19, Selandia Baru: Air Adalah Kebutuhan Mendesak
-
Tonga Masih Tertutup Abu, 3 Korban Jiwa Dikonfirmasi, Selandia Baru Siapkan Bantuan
-
Selandia Baru yang Menipis Mengharapkan Kesuksesan di Kualifikasi Piala Dunia