Baca Juga: Generasi Hikikomori Korea Selatan Lebih Tinggi dari Jepang, Ini Penyebabnya
Ada psikologi yang sama pada pria yang mengambil foto atlet atau orang lain dengan tujuan eksploitasi seksual.
Beberapa orang melihatnya sebagai "sindrom ketergantungan" karena orang yang melakukan kegiatan tersebut cenderung melakukannya secara teratur, menjadikannya masalah yang mengakar.
Dalam hal ini, para pelaku foto voyeurisme mengatakan bahwa tidak peduli bagaimana mereka melakukannya, mereka memperlakukannya seperti sebuah permainan yang memungkinkan mereka untuk menemukan kepuasan tanpa mempedulikan rasa bersalah atau risiko.
Seorang mantan guru Sekolah Menengah Pertama berusia 40-an yang mulai mengambil foto voyeuristik saat kuliah menceritakan pengalaman tersebut kepada Kyodo News dalam sebuah wawancara.