Penembakan Kembali Terjadi, Rata-Rata Ada Satu Pembunuhan per Minggu di Amerika Serikat

- 8 Mei 2023, 16:10 WIB
Penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat.
Penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. /The Mainichi

ZONABANTEN.com - Pada Sabtu, 6 Mei 2023, seorang pria bersenjata keluar dari sebuah sedan berwarna perak dan mulai menembaki orang-orang di sebuah pusat perbelanjaan di Dallas, Texas. 

Kejadian ini menewaskan delapan orang dan tujuh orang luka-luka, sedangkan tiga di antaranya dalam kondisi kritis, demikian ungkap pihak berwenang.

Pihak berwenang tidak segera memberikan rincian mengenai para korban di Allen Premium Outlets, sebuah pusat perbelanjaan luar ruangan yang luas. Namun, para saksi mata melaporkan bahwa ada anak-anak di antara mereka. 

Beberapa orang mengatakan bahwa mereka juga melihat seseorang yang seperti petugas polisi dan seorang petugas keamanan mal, pingsan di tanah.

Baca Juga: Anaknya Tewas di Tempat Penitipan Anak, Pasangan Vietnam Ini Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya

Seorang karyawan kios pretzel berusia 16 tahun, Maxwell Gum, menceritakan bahwa dia dan yang lainnya berlindung di ruang penyimpanan.

“Kami mulai berlari. Anak-anak mulai terinjak-injak. Rekan kerja saya menggendong seorang anak perempuan berusia 4 tahun dan memberikannya kepada orang tuanya,” kata Gum. 

Video dashcam yang beredar di internet menunjukkan pria bersenjata itu keluar dari mobil dan menembaki orang-orang di trotoar. Lebih dari tiga lusin tembakan terdengar saat kendaraan yang merekam video tersebut melaju pergi.

Seorang petugas Kepolisian Allen berada di daerah itu untuk panggilan yang tidak terkait dengan kejadian tersebut ketika dia mendengar suara tembakan pada pukul 15:36 waktu setempat. 

Baca Juga: Generasi Hikikomori Korea Selatan Lebih Tinggi dari Jepang, Ini Penyebabnya

Petugas itu menghadapi tersangka dan menetralisir ancaman. Dia kemudian memanggil petugas darurat.

Kepala Pemadam Kebakaran Allen, Jonathan Boyd, mengatakan tujuh orang termasuk pelaku penembakan tewas di tempat kejadian. Sembilan korban dibawa ke rumah sakit setempat, tetapi dua di antaranya meninggal dunia.

Tiga korban luka-luka berada dalam kondisi kritis pada malam hari, kata Boyd, dan empat lainnya dalam kondisi stabil.

Seorang pengunjung bernama Sharkie Mouli (24) mengatakan bahwa ia bersembunyi di toko Banana Republic selama penembakan terjadi. 

Ketika dia pergi, dia melihat seseorang yang tampak seperti petugas polisi tidak sadarkan diri terbaring di samping orang lain yang tidak sadarkan diri di luar gerai toko.

Baca Juga: Krisis Penduduk, Angka Kelahiran Bayi di Korea Selatan Turun ke Tingkat Terendah

"Saya melihat pistolnya tergeletak di sebelahnya dan seorang pria yang seperti pingsan di sebelahnya," kata Mouli.

Penembakan tersebut merupakan kejadian terbaru dari pembunuhan massal yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat, yang membuat ratusan orang melarikan diri dalam kepanikan. 

Hampir seminggu sebelumnya, terjadi kejadian penembakan di mana seorang pria menembak mati lima orang di Cleveland, Texas, setelah seorang tetangga memintanya untuk berhenti menembakkan senjatanya ketika seorang bayi sedang tidur.

Terkait kejadian tersebut, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Biden telah diberi pengarahan tentang penembakan tersebut dan pemerintah telah menawarkan bantuan kepada para pejabat setempat.

Baca Juga: Begini Persepsi Warga Korea Selatan Mengenai KDRT 

Gubernur Texas dari Partai Republik Greg Abbott, yang telah menandatangani undang-undang yang melonggarkan pembatasan senjata api setelah penembakan massal di masa lalu, menyebutnya sebagai "tragedi yang tak terkatakan."

Menurut database yang dikelola oleh The Associated Press dan USA Today yang bermitra dengan Northeastern University, pembunuhan massal terjadi dengan frekuensi yang mengejutkan di Amerika Serikat tahun ini: rata-rata sekitar satu pembunuhan per minggu. *** 

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: The Mainichi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x