Survei: 45% Masyarakat di Jepang Memiliki Keinginan untuk Bunuh Diri

- 4 Mei 2023, 17:11 WIB
Dari survei yang diadakan oleh sebuah lembaga di Tokyo, sebanyak 45% masyarakat di Jepang ingin melakukan bunuh diri.
Dari survei yang diadakan oleh sebuah lembaga di Tokyo, sebanyak 45% masyarakat di Jepang ingin melakukan bunuh diri. /Pixabay/

ZONABANTEN.com - Nippon Foundation, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di Tokyo, Jepang, menyatakan dalam sebuah survei bahwa hampir satu dari dua anak muda di Jepang pernah memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Yayasan ini merilis hasilnya pada bulan April setelah mengumpulkan data dari survei online yang dilakukan dari 10 hingga 18 November 2022 lalu.

Dari survei tersebut, sebanyak 14.555 orang berusia 18 hingga 29 tahun yang disurvei, sekitar 44,8 persen pernah mengalami keinginan untuk bunuh diri ketika menghadapi masalah.

Baca Juga: KJP Plus Tahap I Mulai Cair, Cek Disini Untuk Pastikan namamu Ada di Data Penerima

 

Masalah-masalah tersebut meliputi hal seperti hubungan yang sulit dengan orang terdekat, perundungan, dan kekhawatiran akan jalur pendidikan atau karier di masa depan.

Lebih lanjut, dari 44,8 persen tersebut, sebanyak 40 persen mengatakan bahwa mereka pernah mencoba bunuh diri atau mengambil beberapa langkah untuk mempersiapkan diri untuk bunuh diri.

Faktor terbesar dari keinginan ini adalah trauma, seperti pelecehan seksual dan perundungan. Ketika diperparah, pemikiran untuk melakukan bunuh diri tersebut semakin meningkat.

Selain itu, menurut survei, satu dari tujuh orang yang disurvei pernah mengalami kekerasan seksual. Kemungkinan korban kekerasan seksual berpikir untuk bunuh diri sebanyak 37 persen, lebih banyak daripada yang tidak mengalaminya.

Baca Juga: Ukraina Mencari Keadilan, Volodymyr Zelenskyy Kunjungi Pengadilan Kejahatan Perang di Den Haag

Kementerian Kesehatan Jepang menunjukkan, bunuh diri adalah penyebab utama kematian di kalangan anak muda untuk laki-laki maupun perempuan pada tahun 2019, 2020, dan 2021.

Menurut polisi, sebanyak 2.117, 2.521, dan 2.611 orang dalam kelompok usia 20 hingga 29 tahun melakukan bunuh diri.

Sedangkan pada tahun 2022, 2.483 orang dalam kelompok usia tersebut melakukan bunuh diri.

Nippon Foundation juga mengatakan bahwa orang transgender dan non-biner lebih mungkin mengalami kekerasan seksual dan keinginan untuk bunuh diri yang lebih besar daripada rekan-rekan mereka yang cisgender.

Orang-orang transgender dan non-biner, dan mereka yang memilih untuk tidak menjawab apakah jenis kelamin mereka sesuai dengan jenis kelamin mereka saat lahir, terdiri dari 10 persen responden. Dalam kelompok ini, 52,4 persen pernah mengalami keinginan untuk bunuh diri.

Nippon Foundation menyoroti ketidakinginan orang-orang yang merasa ingin bunuh diri untuk membicarakannya, serta ketidaktahuannya tentang organisasi publik yang dapat membantu mereka.

Baca Juga: Sinopsis K-Drama ‘See You in My 19th Life’, Tentang Cinta dan Reinkarnasi

Lebih banyak dari mereka yang mempertimbangkan bunuh diri untuk tidak berbicara kepada siapapun tentang hal itu. Alasan utama yang diberikan adalah bahwa mereka tidak berpikir itu adalah sesuatu yang dapat mereka diskusikan.

Dalam daftar orang yang terbuka kepada orang yang ingin bunuh diri, “teman” berada di peringkat teratas, yaitu 12,4 persen.

Kemudian sebanyak 4,5 persen menyatakan mereka berbicara dengan “seseorang yang pertama kali ditemui melalui media sosial”. Hanya 2,4 persen yang memanfaatkan "ruang konsultasi publik”.

Nippon Foundation juga menyerukan kesadaran masyarakat yang lebih besar untuk mencegah bunuh diri.

Yayasan ini mencatat bahwa sebagian besar responden yang belum pernah mengalami pikiran untuk bunuh diri tidak mengetahui adanya organisasi publik yang dapat membantu.

Hal tersebut mengakibatkan kurangnya kesadaran yang berpotensi menghambat bantuan yang diperlukan. ***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: The Mainichi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah