ZONABANTEN.com - Sri Lanka bangkrut dan runtuh setelah kehabisan uang untuk membayar makanan dan bahan bakar.
Sri Lanka juga gagal membayar utangnya dari negara tetangga seperti India dan China. Selain itu, tagihan utang Sri Lanka juga datang dari Dana Moneter Internasional.
Orang-orang Sri Lanka rela tidak makan karena mereka mengalami kekurangan, mengantre berjam-jam untuk mencoba membeli bahan bakar yang langka.
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, mengemban tugas berat dalam membalikkan ekonomi negara tersebut.
Seberapa Serius Krisis Sri Lanka?
Sri Lanka memilik utang hingga $51 miliar dan tidak dapat melakukan pembayaran bunga atas pinjamannya, apalagi mengurangi jumlah yang dipinjam.
Sektor Pariwisata yang tersendat karena pandemi dan kekhawatiran tentang keselamatan setelah serentetan serangan terror membuat ekonomi Sri Lanka terseok-seok.
Rupee yang jadi mata uang Sri Lanka telah jatuh hingga 80%.
Hal tersebut membuat impor jadi lebih mahal dan memperburuk inflasi yang sudah tidak terkendali.