Bahkan, di usianya yang menginjak 12 tahun, ia berhasil menemukan program pesan umum untuk praktik dokter gigi ayahnya.
Ia juga mengembangkan video game berdasarkan ilustrasi teman-temannya.
Prestasi lainnya adalah, ia pernah magang di Intelligent Media Group, di mana ia membantu mengembangkan Synapse Media Player yang menggunakan pembelajaran mesin untuk menentukan preferensi pengguna.
AOL dan Microsoft berusaha membeli Synapse dengan harga $1 juta dan mencoba merekrut Mark, yang mendaftar ke Universitas Harvard sebagai gantinya.
3. Merekayasa Perangkat Lunak yang Mengubah Hidupnya di Perguruan Tinggi
Semenjak ia berhasil mengembangkan Facebook di kamar asramanya, kehidupannya yang tertutup perlahan telah berubah.
Ia memutuskan untuk keluar dari Harvard untuk membangun Facebook penuh waktu dan memindahkan perusahaan ke Palo Alto, California.
Sebelum memulai perannya sebagai CEO, ia adalah seorang mahasiswa berbakat dan kapten tim anggar di Harvard.
Mark mengambil jurusan psikologi dan ilmu komputer, serta unggul dalam matematika dan sastra.