“Walaupun situasinya sudah membaik, pertunjukkan tari masih banyak dibatasi. Situasi tersebut membuat kita menghargai kenangan saat menari dan penari yang berikalu seperti permata, menyampakan peneritaan dan kecemasan manusia, kenginan dan harapan untuk hidup, dan menerangi dunia” jelas Kang Sue Jin
Dalam pesan tersebut, ia juga kembali mengingatkan tragedy gempa susulan Black Death yang terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Bales Giselle yang menggambarkan cinta melampaui kematian ditampilkan di Opera Paris pada tanggal 28 Juni 1841 dan mendapatkan respon yang eksplosif.
Baca Juga: Sinopsis ‘Broker’, Adu Akting IU dalam Film Keluarga dengan Aktor Kawakan Song Kang Ho dan Bae Doona
Sejak saat itu Balet Giselle telah tampil di seluruh Eropa dan di sekitarnya untuk menghibur dan menyemangati jiwa umat manusia yang sedang dilanda pandemic.
Adanya pertunjukkan Giselle menjadi semangat luar biasa dari seorang ballerina yang mencoba melarikan diri dari kesulitan dunia. penonton yang kesepian dan lelah haus akan simpati dan kenyamanan para penari.
“Sebagai seorang penari, kita percaya bahwa kepakan sayap kita memberikan harapan bagi hati mereka yang mencintai seni tari dan memberi mereka keberanian untuk mengatasi pandemic ini,” tutup Kang Sue Jin. Selamat hari tari internasional untuk seluruh penari dan karyanya.***