Hari Tari Internasional, Menghargai Kenangan saat Menari di Tengah Pandemi Covid-19

- 29 April 2022, 21:51 WIB
Hari Tari Internasional, Menghargai Kenangan saat Menari di Tengah Pandemi Covid-19
Hari Tari Internasional, Menghargai Kenangan saat Menari di Tengah Pandemi Covid-19 /

ZONABANTEN.com - Setiap tanggal 29 April, dunia merayakan hari tari sedunia sekaligus hari kelahiran Jean-Georges Noverre, seorang pencipta bales modern. Perayaan tersebut telah ditetapkan sejak tahun 1982 oleh International Dance Committee dari the International Theatre Institute ITI, partner peforming arts dari UNESCO.

Peringatan Hari Tari Internasional bertujuan untuk merayakan tarian, suka ria dalam bentuk sein tari yang universal. Tari yang melewati batasan politik, budaya, dan etnis.

Dengan tarian kita bisa menyatu walaupun ada perbedaan. Tiap tahunnya, Komite Tari Internasional ITI dan Dewan Eksekutif ITI akan memilih seorang koreografer atau penari untuk menyampaikan pesan kepada dunia.

Baca Juga: Peneliti: Perubahan Iklim akan Tingkatkan Risiko Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia

Tahun ini, Kang Sue Jin, seorang penari dan Direktur Artistik Balet Nasional Korea terpilih untuk menyampaikan pesannya.

Melalui website resmi Komite Tari Internasional ITI, Kang Sue Jin menyampaikan pesan untuk hari tari internasional 2022.

Karena terjadinya bencana pandemic Covid-19, ia harus kembali berpikir apa makna dari sebuah tarian dan penari.

Kang Sue Jin juga menyampaikan bahwa pada zaman dahulu, tari menjadi sarana ekspresi yang utama dan menjadi salah satu bentuk komunikasi yang menggunakan gerak tubuh. tari juga merupakan performance arts yang dapat menggerakkan jiwa dan menginspirasi para penonton.

Baca Juga: 4 Fakta Broker, Film Korea Bertabur Bintang yang akan Diputar di Festival Film Cannes 2022

Tarian tercipta dari momen fana yang menentukan penari untuk terus gegerak. Namun dengan adanya pandemic Covid-19, penari telah dibatasi dan bahkan menghalangi seni tari dalam bentuk aslinya.

“Walaupun situasinya sudah membaik, pertunjukkan tari masih banyak dibatasi. Situasi tersebut membuat kita menghargai kenangan saat menari dan penari yang berikalu seperti permata, menyampakan peneritaan dan kecemasan manusia, kenginan dan harapan untuk hidup, dan menerangi dunia” jelas Kang Sue Jin

Dalam pesan tersebut, ia juga kembali mengingatkan tragedy gempa susulan Black Death yang terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Bales Giselle yang menggambarkan cinta melampaui kematian ditampilkan di Opera Paris pada tanggal 28 Juni 1841 dan mendapatkan respon yang eksplosif.

Baca Juga: Sinopsis ‘Broker’, Adu Akting IU dalam Film Keluarga dengan Aktor Kawakan Song Kang Ho dan Bae Doona

Sejak saat itu Balet Giselle telah tampil di seluruh Eropa dan di sekitarnya untuk menghibur dan menyemangati jiwa umat manusia yang sedang dilanda pandemic.

Adanya pertunjukkan Giselle menjadi semangat luar biasa dari seorang ballerina yang mencoba melarikan diri dari kesulitan dunia. penonton yang kesepian dan lelah haus akan simpati dan kenyamanan para penari.

“Sebagai seorang penari, kita percaya bahwa kepakan sayap kita memberikan harapan bagi hati mereka yang mencintai seni tari dan memberi mereka keberanian untuk mengatasi pandemic ini,” tutup Kang Sue Jin. Selamat hari tari internasional untuk seluruh penari dan karyanya.***

Editor: Bunga Angeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah