Hari Bumi: Peneliti Pelajari Perubahan Iklim dan Dampaknya Bagi Kesehatan

- 21 April 2022, 14:17 WIB
Dampak perubahan iklim berpengaruh pada kesehatan manusia
Dampak perubahan iklim berpengaruh pada kesehatan manusia /Pixabya

ZONABANTEN.com – Hari Bumi jatuh pada Jumat, 22 April, sementara itu para peneliti melihat bagaimana perubahan iklim dan kenaikan suhu dapat mengancam kesehatan kita.

Dilansir dari dari CBSMiami, saat kebakaran hutan terjadi di California dan langit saat itu dipenuhi asap, salah satu warga Brandon De La Paz merasakan perihnya terkena asap itu.

“Saya ingat pergi keluar dan hanya menghirup udara dan itu hanya sedikit lebih sakit dari biasanya.” ungkap De La Paz.

Baca Juga: Semua yang Kamu Harus Ketahui Tentang Hari Bumi 2022, Arti, Tema, dan Cara Agar Terlibat

Dirinya bahkan menderita asma yang membuatnya menghadapi banyak hari dengan tidak nyaman.

Berhubungan dengan itu, penemuan sebuah studi Princeton bahwa di beberapa bagian California utara, iklim pemanasan dapat menyebabkan polusi partikel dari kebakaran hutan meningkat lebih dari 50 persen pada pertengahan abad ini.

Partikel kecil inilah yang telah dikaitkan dengan penyebab timbulnya penyakit kardiovaskular dan bronkitis. Hal tersebut sangat berbahaya bagi penderita asma karena bisa mengancam jiwa.

“Rasanya seperti anda bernapas dengan sedotan. Jadi seperti yang bisa anda bayangkan, itu bisa sangat tidak nyaman, cukup menakutkan.” kata kata Dr. Purvi Parikh dari Allergy & Asthma Network, dikutip dari CBSMiami.

Baca Juga: Tidak Bisa Keluar? Yuk Peringati Hari Bumi dengan Film dan Seri Dokumenter Ini

“Orang-orang tidak menyadari bahwa kita melihat kematian setiap hari akibat asma.” lanjutnya.

Berdasarkan laman CBSMiami, perubahan iklim juga menyebabkan suhu naik, saat itu terjadi maka jumlah serbuk sari juga akan naik.

Itu karena Bumi yang lebih hangat menyebabkan musim tanam lebih lama dan memberi tanaman lebih banyak waktu untuk melepaskan serbuk sari yang menyebabkan alergi.

Studi University of Michigan, menemukan bahwa tingkat kenaikan suhu pada akhir abad ini yaitu pada musim semi, serbuk sari diperkirakan akan mulai 40 hari lebih awal dan berlangsung 19 hari lebih lama.

Baca Juga: Ini Beberapa Event Hari Bumi 2022 yang Diadakan di Seluruh Dunia

Dr. Parikh merekemondasikan untuk memberikan suntikan alergi kepada pasiennya agar mengurangi kepekaan atas serbuk sari.

Sebanyak 60 juta orang Amerika menderita alergi musiman setiap tahunnya disertai sakit kepala yang memiliki kemungkinan akan semakin memburuk.

Para ilmuwan juga memberikan peringatan bahwa perubahan iklim akan memicu lebih banyak curah hujan dan banjir yang bersamaan dengan cuaca panas.

Hal tersebut dapat meningkatan penyakit yang ditularkan melalui air.***

Editor: Bunga Angeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah