Mengingat Kembali Fenomena Astronomis Aurora Steve

- 10 Juni 2020, 11:09 WIB
ilustrasi Aurora Borealis
ilustrasi Aurora Borealis //PIXABAY @pexel

ZONABANTEN.com  - Sekitar tahun 2018, dunia sempat dikejutkan dengan kemunculan Aurora Steve. Yap, sempat disebut-sebut sebagai aurora jenis baru yang diumumkan statusnya pada awal tahun 2018 ini, setelah diteliti lebih jauh ternyata bukan merupakan jenis aurora sama sekali.

Para astronom lantas tak patah arang. Penelitian tentang STEVE terus berlanjut. Menurut para astoronom, identitas Steve yang sebenarnya bisa jadi lebih menarik. Berbentuk layaknya pita ungu bersinar indah di langit, Steve bukan merupakan sebuah peristiwa langit baru. Ia telah ada selama beberapa dekade terakhir. Namun memang, baru pada tahun 2016 saja, para astronom menaruh perhatian lebih kepadanya.

Di awal tahun 2018, para astronom mengumumkan bahwa pita ungu yang bersinar indah di langit malam itu merupakan jenis aurora baru. Hal itu diperkuat dengan cahaya yang dihasilkan oleh Steve tidak sama dengan cahaya yang dihasilkan oleh aurora borealis (di utara) dan aurora australis (di selatan).

Baca Juga: Atasi Klaim Tiongkok, Filipina Bangun Pulau Di Laut China Selatan

Nah, sebuah aurora sendiri, terbentuk oleh angin matahari, yang berinteraksi dengan partikel bermuatan di magnetosfer planet kita, terutama proton dan elektron. Partikel bermuatan ini menghujani ionosfer dan berjalan di sepanjang g aris medan magnet planet bumi ke arah kutub, dimana mereka pada akhirnya anak muncul dan terlihat sebagai tirai kehijauan yang cantik di langit.

Sayangnya, Steve - di sisi lain - tidak terbentuk seperti itu. Ia berbeda. Itu diungkapkan oleh Eric Donovan, asisten profesor fisika sekaligus astronom asal Unversitas Calgary Kanada.

"Saya sepertinya tidak tau apa itu. Tapi yang pasti, Steve bukanlah proton aurora," imbuh Eric Donovan.

Baca Juga: Turki Kecam Yunani Setelah Terjadinya Insiden Anti Turki Dan Islamofobia

Baca Juga: Robot Perseverance Jadi Unggulan NASA Dalam Eksplorasi Planet Mars

Kini, para astronom tidak lagi menganggap Steve sebagai aurora, tapi hanya sebagai fenomena optik baru yang dikenal sebagai "skyglow". Para astronom juga masih melanjutkan penelitian terhadap fenomena Steve.
Oh,iya. Steve merupakan singkatan dari Strong Thermal Emission Velocity Enhancement. Sedangkan aurora sendiri adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari.***(Julian)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Guardian News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x