Krisis Ukraina: Rusia Menjanjikan Gencatan Senjata Ketiga

- 7 Maret 2022, 16:15 WIB
Pasukan Rusia meningkatkan serangan
Pasukan Rusia meningkatkan serangan /Ilustrasi foto pixabay @jarmoluk
 
ZONABANTEN.com - Upaya ketiga untuk membiarkan warga sipil melarikan diri melalui koridor kemanusiaan akan dilakukan di empat kota Ukraina dengan beberapa rute menuju Rusia.
 
Keluarga diberitahu bahwa mereka dapat dengan aman melarikan diri dari Mariupol dan Volnovakha pada Sabtu 5 Maret 2022, dan sekali lagi pada hMinggu 6 Maret 2022, akan tetapi tragedi terjadi ketika pasukan Kremlin dituduh terus melakukan penembakan.
 
Gencatan senjata baru tampaknya akan mulai berlaku pagi ini setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron, secara pribadi mengirim permintaan kepada, Vladimir Putin.
 
 
Koridor akan dibuka dari Kyiv, Mariupol, Kharkiv dan Sumy pada pukul 10 pagi waktu Moskow atau pukul 2 siang waktu Indonesia WIB.
 
Jika Rusia memenuhi janji untuk menahan tembakan, ratusan ribu warga Ukraina dapat melarikan diri dari tempat perlindungan bom.
 
Kementerian Pertahanan Rusia telah memperingatkan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, akan melakukan pemantauan objektif terus menerus terhadap evakuasi, termasuk dengan penggunaan UAV.
 
Sebuah pernyataan berbunyi: "Kami memperingatkan bahwa semua upaya pihak Ukraina untuk sekali lagi menipu Rusia dan seluruh dunia beradab dalam mengganggu operasi kemanusiaan, yang diduga karena kesalahan Federasi Rusia kali ini tidak berguna dan tidak ada gunanya."
 
 
Berbicara kemarin tentang gencatan senjata kedua, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berkata: "Tidak ada! Alih-alih koridor kemanusiaan, mereka hanya bisa memastikan koridor berdarah."
 
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan salah satu alasan di balik kegagalan itu adalah rencana yang jelas tidak disetujui oleh kedua belah pihak.
 
Dalam pidatonya kepada bangsanya tadi malam, pemimpin Ukraina bersumpah untuk 'menghukum siapa pun yang melakukan kekejaman dalam perang ini'.
 
"Tepat di jalan, seperti di lapangan tembak, karena mereka hanya mencoba keluar dari kota untuk melarikan diri," tegas Zelensky dikutip dari Metro.
 
 
"Seluruh keluarga! Berapa banyak keluarga seperti itu yang meninggal di Ukraina?! Kami tidak akan memaafkan! Kami tidak akan lupa!" lanjutnya.
 
"Kami akan menghukum siapa pun yang melakukan kekejaman dalam perang ini, kami akan menemukan setiap orang yang menembak di kota-kota kami, pada orang-orang kami, yang mengebom tanah kami, yang meluncurkan roket, yang memberi perintah dan menekan "luncurkan". Anda tidak akan memiliki tempat yang aman di bumi ini kecuali kuburan," tegasnya.
 
Melansir informasi dari kantor berita RIA Novosti melaporkan, beberapa koridor tampaknya melibatkan evakuasi warga sipil Ukraina ke kota-kota Rusia.
 
 
Rute dari Kyiv akan mengarah ke Belarus, sedangkan mereka yang berusaha melarikan diri dari Kharkiv hanya akan memiliki satu koridor menuju Rusia.
 
Mereka yang ingin meninggalkan Kyiv juga dapat diterbangkan ke Rusia.
 
Koridor dari Mariupol dan Sumy akan mengarah ke kota-kota Ukraina lainnya dan ke Rusia.
 
Pejabat Mariupol sebelumnya mengatakan mereka berencana untuk mengevakuasi lebih dari 200.000 warga sipil, setengah dari populasi kota.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Metro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah