Network
ZONABANTEN.com - Di daerah perkotaan yang padat, Selasa, Pasukan Rusia meningkatkan serangannya.
Mereka memborbardir alun-alun terbesar di kota terbesar kedua Ukraina, dan menara TV utama Kyiv, dan presiden negara itu menyebutnya sebagai kampanye teror terang-terangan.
"Tidak ada yang akan memaafkan. Tidak ada yang akan melupakan," Presiden Volodymyr Zelenskyy bersumpah setelah pertumpahan darah di alun-alun Kharkiv, yang dilansir ZONABANTEN.com dari The Korea Herald.
Baca Juga: Krisis Ukraina : Inilah Jumlah Senjata Nuklir yang Dimiliki oleh Rusia, Bagaimana Penggunaannya?
Sementara itu, di ibu kota berpenduduk 3 juta jiwa, konvoi ratusan tank Rusia dan kendaraan lain sepanjang 40 mil (64 kilometer) maju perlahan di Kyiv.
Barat mengkhawatirkan ini sebagai tawaran Putin untuk menggulingkan pemerintah, dan memasang rezim yang bersahabat dengan Kremlin.
Pasukan penyerang juga menekan serangan mereka ke kota-kota lain, termasuk pelabuhan-pelabuhan strategis Odesa dan Mariupol di selatan.
Saat pertempuran di Ukraina berkecamuk, jumlah korban tewas masih belum jelas.
Baca Juga: Lagi, Pasukan Israel 'Sengaja' Lempar Granat dan Gas Air Mata ke Siswa-siswa Palestina
