Network
ZONABANTEN.com - Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov Mengatakan pada Sabtu, 26 Februari, untuk memerangi penyusupan digital Rusia, Ukraina akan membentuk 'tentara IT'.
Reuters secara eksklusif melaporkan pekan lalu, bahwa Ukraina telah memanggil peretasnya ke bawah tanah, untuk membantu melindungi infrastuktur penting dan melakukan misi mata-mata dunia maya terhadap pasukan Rusia.
"Kami menciptakan pasukan IT," tulis Fedorov dalam Tweet yang ditautkan ke saluran di Aplikasi perpesanan Telegram, yang menerbitkan daftar situs web Rusia terkemuka, dilansir ZONABANTEN.com dari CNA.
Reuters secara eksklusif melaporkan pekan lalu, bahwa Ukraina telah memanggil peretasnya ke bawah tanah, untuk membantu melindungi infrastuktur penting dan melakukan misi mata-mata dunia maya terhadap pasukan Rusia.
"Kami menciptakan pasukan IT," tulis Fedorov dalam Tweet yang ditautkan ke saluran di Aplikasi perpesanan Telegram, yang menerbitkan daftar situs web Rusia terkemuka, dilansir ZONABANTEN.com dari CNA.
Baca Juga: Apa itu SWIFT? Apakah Rusia akan Dikeluarkan dari SWIFT? Jika Iya, Inilah yang Akan Terjadi
"Akan ada tugas untuk semua orang. Kami terus berjuang di front cyber. Tugas pertama adalah pada saluran untuk spesialis cyber."
Saluran Telegram mencantumkan 31 situs web bisnis besar Rusia dan organisasi negara, termasuk raksasa energi Gazprom, produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil, tiga bank dan beberapa situs web pemerintah.
Situs resmi Kremlin dan kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, Kremlin.ru, dimatikan pada hari Sabtu dalam serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi.
Menurut para peneliti di perusahaan keamanan siber ESET, minggu lalu di Ukraina ditemukan perangkat lunak penghapus data berbahaya.
"Akan ada tugas untuk semua orang. Kami terus berjuang di front cyber. Tugas pertama adalah pada saluran untuk spesialis cyber."
Saluran Telegram mencantumkan 31 situs web bisnis besar Rusia dan organisasi negara, termasuk raksasa energi Gazprom, produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil, tiga bank dan beberapa situs web pemerintah.
Situs resmi Kremlin dan kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, Kremlin.ru, dimatikan pada hari Sabtu dalam serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi.
Menurut para peneliti di perusahaan keamanan siber ESET, minggu lalu di Ukraina ditemukan perangkat lunak penghapus data berbahaya.
Baca Juga: Penuh Iba! Dua Bayi Mungil ini Harus Lahir di Tengah Suasana Perang Antara Rusia dan Ukraina
Kecurigaan jatuh pada Rusia, yang berulang kali dituduh melakukan peretasan terhadap Ukraina dan negara-negara lain.
Korban di dalamnya termasuk lembaga pemerintah dan lembaga keuangan.
Peretas militer Rusia berada di balik rentetan serangan DDoS pekan lalu, yang secara singkat membuat situs perbankan dan pemerintah Ukraina offline sebelum invasi Rusia, kata Inggris dan Ameria Serikat.
Kecurigaan jatuh pada Rusia, yang berulang kali dituduh melakukan peretasan terhadap Ukraina dan negara-negara lain.
Korban di dalamnya termasuk lembaga pemerintah dan lembaga keuangan.
Peretas militer Rusia berada di balik rentetan serangan DDoS pekan lalu, yang secara singkat membuat situs perbankan dan pemerintah Ukraina offline sebelum invasi Rusia, kata Inggris dan Ameria Serikat.
Rusia telah membantah tuduhan tersebut.***
