Vladimir Putin Luncurkan Rudal Balistik dalam Latihan di Tengah Konflik dengan Ukraina dan AS, Pamer Kekuatan!

- 19 Februari 2022, 21:34 WIB
Vladimir Putin Luncurkan Rudal Balistik dalam Latihan di Tengah Konflik dengan Ukraina dan AS, Pamer Kekuatan? /REUTERS/Vitaly Nevar
Vladimir Putin Luncurkan Rudal Balistik dalam Latihan di Tengah Konflik dengan Ukraina dan AS, Pamer Kekuatan? /REUTERS/Vitaly Nevar /
 
ZONABANTEN.com - Vladimir Putin meluncurkan rudal balistik dalam latihan militer dengan Belarusia di tengah konflik dengan Ukraina dan AS.
 
Putin bersama Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko menyaksikan langsung peluncuran rudal dalam latihan militer itu, Sabtu 19 Februari 2022.
 
Putin duduk mengamati latihan melalui sebuah layar besar bersama Lukashenko, di mana digambarkan oleh Kremlin sebagai "pusat situasi", dilansir Reuters.
 
Rudal balistik yang diluncurkan dalam latihan perang itu merupakan jenis rudal hipersonik dan rudal jelajah.
 
"Latihan tahunan itu menampilkan peluncuran rudal hipersonik Kinzhal dan Tsirkon serta sejumlah senjata lainnya," demikian pernyataan dari Kremlin.
 
 
Uji coba rudal itu menghantam sejumlah sasaran di laut dan darat selama latihan militer strategis oleh pasukan nuklir Rusia tersebut.
 
Kremlin juga memiliki puluhan ribu tentara dalam latihan di Belarusia, utara Ukraina, yang akan berakhir pada 20 Februari 2022.
 
Sebelumnya, Lukashenko mengatakan pasukan Rusia bisa tinggal di wilayahnya tersebut selama diperlukan.
 
Analis yang berbasis di Moskow mengatakan latihan itu bertujuan untuk mengirim pesan secara serius kepada NATO dan AS.
 
Seperti diketahui, Rusia menuntut jaminan keamanan dari NATO setelah ekspansi mereka ke perbatasan Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
 
"Sinyal ke Barat tidak begitu banyak 'jangan ikut campur'," kata Dmitry Stefanovich, seorang peneliti di lembaga IMEMO RAS itu.
 
 
"Tapi sebaliknya dirancang untuk mengatakan bahwa masalahnya bukan Ukraina dan sebenarnya jauh lebih luas," ucapnya menambahkan.
 
Namun Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Rusia tahu bahwa mereka tidak dapat memenuhi tuntutannya.
 
Di antaranya, termasuk penarikan pasukan NATO dari bekas negara-negara komunis Eropa timur yang telah memilih untuk bergabung dengan NATO.
 
Sementara latihan perang tersebut mengikuti serangkaian besar manuver oleh angkatan bersenjata Rusia dalam empat bulan terakhir.
 
Salah satunya termasuk pengerahan pasukan dengan jumlah yang terus meningkat, di mana diperkirakan oleh Barat berjumlah 150.000 atau lebih.
 
Para pasukan Rusia itu disebut oleh NATO bersama AS dan para sekutunya telah ditempatkan di wilayah utara, timur dan selatan Ukraina.
 
 
Maxar Technologies yang berbasis di AS juga menyebut helikopter baru dan penyebaran kelompok tempur tank telah dikerahkan Rusia di dekat perbatasan.
 
Termasuk juga pengangkut personel lapis baja dan peralatan pendukung, seperti mereka ketahui setelah melacak perkembangan dengan citra satelit.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: routers


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x